Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang tengah melakukan kegiatan pendampingan petani sejak awal Juli lalu melakukan optimalisasi adopsi teknik budidaya bawang merah terhadap Petani Desa Dibal, Kabupaten Boyolali.
Upaya optimalisasi adopsi budidaya bawang merah ini sejalan dengan salah satu program utama Kementerian Pertanian untuk terus mendorong peningkatan produktivitas komoditas pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga terus mendorong peningkatan kualitas SDM Pertanian guna mewujudkan tujuan pembangunan pertanian yang optimal.
“SDM adalah segalanya, bagaimana bisa baik jika SDM nya tidak siap,” kata SYL.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bahwa salah satu program aksi selain pengembangan SDM Pertanian melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan, dari pihaknya juga berkomitmen untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian dari Direktorat atau Badan lainnya.
“Kami telah mencanangkan 3 aksi strategis BPPSDMP yaitu penguatan penyuluh dan petani melalui KOSTRATANI, penumbuhan petani milenial, dan kita juga harus mensupport program-program utama Kementan lainnya,” jelas Dedi.
Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Sujono yang turut hadir pada kegiatan tersebut memberikan keterangan bahwa Mahasiswa bekerjasama dengan mengenalkan teknik budidaya bawang merah yang telah teruji dan biasa dilakukan di daerah lain seperti di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Ngawi.
“Beberapa petani di Desa Dibal sudah memulai budidaya bawang merah sebelumnya, namun hadirnya mahasiswa kami dan dibantu PPL setempat untuk mengenalkan teknik budidaya baru dan sudah teruji di daerah lain diharapkan dapat meningkatkan antusias petani untuk terus mengembangkan komoditas ini,” terang Sujono.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan nasional yang mempunyai daya adaptasi luas dan bernilai ekonomi cukup tinggi. Dilansir dari data BPS, nilai ekspor bawang merah pada tahun 2020 mencapai 13,74 USD dengan negara tujuan utama ekspor Thailand.
Oleh karena itu daerah yang mempunyai daya dukung mumpuni tidak terkecuali Kabupaten Boyolali berlomba-lomba mengembangkan budidaya bawang merah. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Teguh Widyatmoko menuturkan bahwa dalam kegiatan ini petani diberikan wawasan mengenai varietas-varietas unggul dan teknik budidaya bawang merah yang tepat.
“Antusias petani Dibal untuk membudidayakan bawang merah cukup tinggi. Bersama dengan mahasiswa dan Dosen Polbangtan YoMa kami coba kenalkan varietas-varietas unggulan seperti varietas bima, varietas filipin yang telah teruji produktivitasnya,” ujar Teguh.
Potensi ekonomi budidaya bawang merah diakui oleh Kepala Desa Dibal, Budi Setiyono menjadi daya tarik tersendiri bagi petani. Banyak petani yang mulai mencoba mengembangkan bawang merah setelah mendengar peluang bisnisnya.
“Dampak ekonomi budidaya bawang merah terhadap pendapatan petani sangat mempengaruhi petani untuk memutuskan beralih melakukan budidaya Bawang Merah. Oleh karena itu kami bersyukur dengan adanya pendampingan dari pihak Polbangtan YoMa sehingga dapat menambah wawasan petani,” kata Budi di sela-sela kegiatan.
Salah satu mahasiswa yang melakukan pendampingan di lapangan turut menambahkan bahwa kegiatan ini disambut dengan baik dan menuai animo tinggi dari para petani.
“Kegiatan optimalisasi budidaya bawang merah memberikan semangat baru dalam usaha tani yang memajukan pertanian Desa Dibal,” ucap Julianto selaku Kordinator Mahasiswa Pendampingan.
Kontributor: Geraldo A. Rimarti, S.TP, M.Sc