Sukses Dampingi Pertanian Boyolali, Kementan Gandeng UGM Kembali Terjunkan Petani Milenial

Setelah sebelumnya sukses melakukan pendampingan petani di Boyolali pada Tahap I (Juni-Agustus) lalu, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) kembali terjunkan Tim Pendampingan Tahap II. Kali ini Tim Pendampingan terdiri dari Alumni Polbangtan YoMa dan Alumni Universitas Gajah Mada (UGM). Rencananya, para Petani Milenial ini akan ditugaskan melakukan pendampingan selama 3 bulan di 3 lokasi Balai Penyuluhan Pertanian yang berbeda.

Hal ini selaras dengan program peningkatan peran Petani Milenial yang dicanangkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi kerap berpesan bahwa Petani milenial harus mampu menjadi agen perubahan di daerhanya masing-masing.

“Generasi Muda, para Petani Milenial inilah yang menjadi champion, menjadi agen-agen yang kemudian meresonansikan ketrampilannya untuk mengaktivasi petani milenial di lingkungannya,” kata Dedi.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga sering menegaskan bahwa kaum muda jangan pernah takut untuk berkecimpung di dunia pertanian. Menurutnya, selama pertanian ditekuni dengan sungguh-sunguh, maka siapapun akan dapat merasakan hasilnya.

“Pertanian tak pernah ingkar janji, selama keringatmu mengalir bersama dengan matahari yang bersinar, ketika capek-capakmu yang kau lakukan secara ikhlas, dia tidak pernah ingkar janji. Saya belum pernah melihat pertanian yang dilakukan secara baik dan benar membuat orang mengalami kerugian dan kesulitan,” tegas SYL.

Kegiatan pendampingan dilakukan oleh 30 orang alumni yang terdiri dari 20 alumni Polbangtan YoMa dan 10 alumni UGM. Tim Pendampingan disebar di 3 wilayah BPP Kecamatan yaitu BPP Kecamatan Nogosari, BPP Kecamatan Ngemplak, dan BPP Kecamatan Teras.

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto yang secara langsung hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis dan Pelepasan Tim Pendampingan menyatakan bahwa tujuan penerjunan sejumlah alumni Polbangtan YoMa ini yaitu untuk memfasilitasi alumni guna menyalurkan ilmunya kepada masyarakat.

“Bagikan ilmu yang telah kalian dapatkan selama di bangku kuliah sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, namun kalian juga harus banyak belajar dari petani langsung. Manfaatkan kegiatan untuk menjajaki dunia kerja atau sebagai batu penjuru kalian untuk memulai usaha di bidang pertanian,” ujar Bambang saat melepas para alumni ke lokasi pendampingan masing-masing.

Selain itu Bambang juga menerangkan bahwa para alumni yang tergabung dalam Tim Pendampingan tersebut mengembang tugas penting yaitu untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.

“Bersinergi dengan Penyuluh BPP setempat, Kolaborasi dan tukar ilmu dengan Alumni UGM, lakukan identifikasi masalah dan cari solusinya. Kenalkan inovasi teknologi dan perkuat kelembagaan. Semua ini demi satu tujuan yaitu meningkatkan produksi dan kesejahteraan keluarga petani,” pesan Bambang.

Selain melakukan tugas pokok tersebut, nantinya para pendamping ini juga bertugas untuk menyosialisasikan program-program utama Kementerian Pertanian seperti Sosialisasi tentang Kredit Usaha Rakyat-Tani (KUR-Tani), Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), dan Penguatan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI).

Kepala BPP Teras, Marjoko mengaku merasa bangga menjadi salah satu lokasi yang dipercaya sebagai tempat pelaksnaan kegiatan pendampingan. Ia sangat mengapresiasi kegiatan yang dipelopori oleh Kementan khususnya Polbangtan YoMa ini.

“Saat ini, sangat sedikit pemuda yang mau terjun di bidang pertanian. Pdahal dunia pertanian tidak ada matinya, karena pada dasarnya setiap manusia akan selalu membutuhkan pangan,” tutur Marjoko

Source: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc

Leave a Reply

Skip to content