Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Jurusan Pertanian di Yogyakarta mendapat kunjungan dari SMK Negeri 1 Ngablak Magelang, Rabo 24 Mei 2023 kemarin. Rombongan yang terdiri dari 271 siswa dan 19 guru pendamping ini diterima langsung oleh Wakil Direktur I Polbangtan YOMA, Ketua Jurusan Pertanian, dan Koordinator Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
Catur Setiawan, SP selaku pimpinan rombongan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kunjungan industri yang merupakan salah satu kegiatan wajib di SMK Negeri1 Ngablak Magelang guna memberikan wawasan dan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran dan prospek pendidikan vokasi.
“Kami ingin membuka wawasan para siswa bahwa bidang pertanian itu menjanjikan, tidak kalah keren dengan jurusan-jurusan lain. Kami mohon supaya dapat ditunjukkan bagaimana prospek kedepan hal-hal yang terkait di bidang pertanian,” ucapnya.
Catur menambahkan bahwa beberapa anak didiknya juga sudah berhasil masuk ke Polbangtan, diantaranya di Polbangtan Yoma. Ia berharap dengan kunjungan ini juga sekaligus dapat membuka peluang anak didiknya lebih banyak lagi bisa bergabung menjadi mahasiswa Polbangtan YOMA.
Sementara Wakil Direktur I Polbangtan YOMA, Sujono, saat menyambut rombongan mengatakan bahwa peluang kerjasama selalu terbuka lebar, “saya berharap kunjungan ini menjadi momentum agar selalu terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik di sehingga kedepan akan terjalin lebih baik kagi.”
Sujono juga menerangkan bahwa Polbangtan YOMA merupakan institusi pendidikan vokasi yang mengedepankan praktek dengan didukung Teaching Factory (TEFA) dan laboratorium pendidikan yang mumpuni.
“Polbangtan YOMA merupakan pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian yang menitikberatkan lulusannya agar dapat menjadi quality job seeker dan quality job creator. Sistem pembelajarannya lebih banyak praktek lapang baik terjun langsung ke lahan praktek, Magang dan PKL ke DUDIKER,” terangnya.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi yang pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi maka Polbangtan dan SMKPP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan orang lain.
“Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan dan faktor keempat adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” kata Mentan.
Sementara pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mangatakan bahwa melalui pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk mencetak dan menghasilkan petani milenial yang berkualitas dan berkompeten untuk mendukung upaya regenerasi petani Indonesia.