Pemerintah hingga kini masih mengimbau para pekerja untuk melakukan pekerjaannya di rumah atau yang dikenal dengan Work From Home (WFH). Hal ini ditujukan terutama bagi mereka yang bekerja kantoran. Namun, bidang pertanian terutama mereka yang bekerja di sawah maupun lahan pertanian justru di dukung untuk tetap bekerja dengan tetap memperhatikan Protokol Kewaspadaan WHO untuk jaga jarak, hindari kerumunan, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) mendukung program “Pertanian Tidak Berhenti” dari Kementerian Pertanian RI dengan melakukan panen komoditas Jeruk Nipis di Kebun TEFA Sempu. Sembari memanen komoditas jeruk nipis, para pekerja juga bisa mendapatkan paparan sinar matahari.“Adanya kegiatan panen membuktikan bahwa pertanian tidak berhenti. Bertani itu sehat karena bekerja di udara terbuka yang bersih dan sehat langsung terpapar sinar matahari dengan ultra violet yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus dan bakteri,” ujar Rajiman, Direktur Polbangtan Yoma, Selasa (7/4/2020).Hingga kini, Kebun TEFA Sempu tersebut memiliki pohon jeruk nipis yang dipanen sekitar 45 batang yang menghasilkan panenan sebanyak ± 15 Kg buah jeruk nipis. Jeruk Nipis yang dibudidayakan tersebut dipelihara menggunakan pupuk organik, baik yang berbentuk padat maupun cair. Pemanenan Jeruk Nipis tersebut juga diperbolehkan untuk memetik secara langsung di Kebun TEFA Sempu, dengan pendampingan dari petugas teknis yang berada disana.