www.pertanian.polbangtanyoma.ac.id – Rendahnya minat remaja terhadap dunia pertanian saat ini sudah sangat memperihatinkan. Fenomena sepinya sekolah pertanian dari siswa, yang ahirnya berdampak pada tutupnya sekolah pertanian dibeberapa daerah adalah salah satu bukti nyata bahwa remaja kita sudah mulai menjauhi budaya leluhur bangsanya sebagai petani.

Atas pertimbangan itulah STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta pada Jumat, (5/10) dengan suka cita mengakomodir keinginan pimpinan TK Kemala Bhayangkari DIY untuk mengajak peserta didiknya untuk diperkenalkan dunia pertanian. Kegiatan yang dipandu langsung oleh Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat R.Hermawan,SP.,MP itu merupakan bentuk kepedulian STPP Jurluhtan terhadap masyarakat yang ingin mengetahui seputar dunia pertanian.
Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih kurang 108 anak-anak beserta 7 orang guru pembimbing. Menurut Hermawan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan kepada anak-anak sejak dini bagaimana cara menanam, mengenalkan bentuk dan jenis tanaman.” paling tidak apa yang mereka lakukan hari ini bisa berkesan dan tertanam dalam ingatan mereka hingga remaja kelak, karna membentuk karakter peduli pertanian tidak bisa ujug-ujug setelah mereka dewasa. nah kesempatan yang paling baik adalah saat mereka masih kecil-kecil ini” paparnya.

Antusiame anak-anak dengan kegiatan tersebut sangat tinggi, terlebih ketika mereka diajak berkeliling kebun menaiki traktor, kemudian menanam tanaman. Sesuatu hal yang menarik terjadi ketika seorang pembimbing lapangan melontarkan sebuah pertanyaan pada mereka; “siapa yang ingin menjadi Presiden, sontak mereka berteriak sambil mengangkat tangan “sayaaaa…”. Dan saat ditanya lagi; ” kalo semua jadi presiden, terus yang jadi petaninya siapa..?” tak satupun dari mereka yang mengacungkan tangan [JK]