*Liputan khusus dari Republik Fiji
www.pertanian.polbangtanyoma.ac.id Setelah satu bulan di Product Development Laboratory Republik Fiji sebagai Food Specialist Consultant dari Indonesia, Endah Puspitojati STP.MP dosen muda STPP Jurluhtan Yogyakarta menemukan hal yang mencengangkan. Adalah minuman Grog atau Kava yang biasa dikunsumsi masyarakat Republik Fiji ternyata cukup beresiko.

Grog atau kava merupakan minuman tradisional Fiji yang berasal dari akar Kava Plant. Minuman ini hanya ada di toko atau warung grog yang buka sanpai jam 24.00. Dinegara itu swalayan biasa buka hanya sampe jam 17.00
Setelah dilakukan analisa ternyata grog atau kava tidak mengandung alkohol, namun mengandung Flakokavain B yang dapat memblokir fungsi enzim sitokrin yang bermanfaat bagi tubuh. Jadi kava cukup beresiko bila dikonsumsi terus-menerus, bahkan bisa merusak jaringan otak. Ketika orang terlalu banyak minum kava maka akan terasa mengantuk dan “langsung nglempus bleksek” atau tertidur pulas. Kava juga membuat kulit kering, namun kava memberikan sensasi yang luar biasa sehingga 100% Fijian menjadikan Kava sebagai minuman wajib di setiap acara. ( aturan KBRI : orang Indonesia dilarang minum kava kecuali dalam keadaan terdesak ketika upacara adat di desa) karena kalau tamu menolak meminumnya dipercayai akan sakit ketika pulang dari desa.

Ketika tamu berkunjung di desa, pasti ada upacara penyambutan dengan 1 mangkok besar kava. Kava diminum dengan menggunakan tempurung/ batok kelapa. Mereka duduk berputar dan 1 orang duduk ditengah melayani semua orang yang berada di situ. Ketika seseorang mendapatkan 1 cup kava maka harus bertepuk tangan 3x baru minum kava, setelah minum dan mengembalikan batok ke pelayan juga harus kembali bertepuk. – Acara inilah yang cukup menegangkan sehingga untuk menghindarinya harus punya trik khusus salah satunya sebelum mendapatkan giliran segera berkeliling sambil mengambil gambar dengan camera.
(Nuri)