Agroprenur Muda atau Millenial Agroprenur memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan pertanian Indonesia. Ditangan kreatif para milenial ini, produk pertanian dapat dikemas dengan menarik sehingga menciptakan suatu nilai tambah dari produk tersebut. Untuk mewadahi dan mendukung para Millenial Agropreneur ini, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian kembali menggelar Millenial Indonesian Agropreneurs (MIA).
Helatan ini merupakan lanjutan dari 1st MIA yang diselenggarakan di Botani Square Bogor pada tahun 2019 lalu. Tujuan utama dari penyelenggaraan MIA yaitu sebagai wadah bagi para pengusahan muda pertanian untuk mempromosikan produk dan membangun jejaring guna memperluas peluang usahanya.
Seperti kita ketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan penumbuhan Petani Milenial sebanyak 2,5 juta pada tahun 2024 mendatang guna mewujudkan tujuan pembangunan pertanian yaitu menjamin ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia dan menjamin kesejahteraan petani.
“Kita membutuhkan generasi milenial sebagai masa depan pertanian. Target hingga tahun 2024 nanti, kita harus mampu mencetak dan menumbuhkan sebanyak 2,5 juta Petani Milenial yang menjadi tonggak pembangunan pertanian,” ujar SYL.
Pada acara konferensi pers penyelenggaraan The 2nd Millenial Indonesian Agropreneur (MIA) yang digelar di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) pada Kamis (3/6), Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa, BPPSDMP sebagai eselon yang bertanggung jawab penuh terhadap pencapaian misi tersebut telah melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan Petani milenial.
Berbagai program yang telah dijalankan antara lain yaitu memlalui penyelenggaran pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian(PWMP), program YESS, Kostratani, program Magang Luar Negeri, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM), serta Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Penyelenggaran MIA diharapkan mampu mewadahi dan mempertemukan para petani-petani milenial baik dari alumni program maupun non program.
“Saya berharap The 2nd MIA Expo mampu melahirkan petani milenial dan wirausaha pertanian milenial yang handal, professional dan berdaya saing serta mampu menjadi agen yang bisa megaktivasi petani milenial di lingkungan skitarnya,” ujar Dedi.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti Selaku penanggung jawab The 2nd MIA Expo, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk para wirausahawan muda pertanian, khususnya PWMP serta memberikan motivasi dan bersemangat untuk para rekan-rekan milenial lainnya.
“Penyelenggaran The 2nd MIA Expo tahun ini sedikit berbeda menyesuaikan kondisi kebiasaan baru ditengah pandemi yakni secara offline dan online. Kami tetap berupaya mengemas kegiatan ini dengan baik sehingga para pengunjung dapat tertarik dan tetap hadir walaupun tidak secara fisik. Para pengunjung bisa melakukan transaksi pembelian baik secara online maupun offline,” papar Santi.
Secara fisik akan hadir perwakilan dari Politeknik lingkup Kementan, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian lingkup Kementan serta Perguruan Tinggi Mitra yang akan menampilkan produk-produk PWMP unggulan serta beberapa unit kerja lingkup Kementan, Pemerintah Daerah serta Perbankan.
Tak hanya menampilkan pameran produk semata, The 2’nd MIA akan dimeriahkan oleh Milenial Talkshow, Milenial Up Date (Bimbingan Teknis), Milenial Pride (Tik Tok Competition), Milenial Meet Business, Milenial go to Campus, Milenial Music Creatif serta Bidding Online.
Sebagai salah satu Unit Kerja BPPSDM yang berkedudukan di Yogyakarta, Direktur Polbangtan Yoma Bambang Sudarmanto, juga turut menyatakan komitmennnya untuk mensukseskan penyelenggaran The 2nd MIA yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 12-13 Juni 2021 di Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
“Mari kita sukseskan acara The 2nd MIA dengan hadir langsung ke Ambarrukmo Plaza atau secara virtual melalui www.mia2021.com. Saya berpesan bagi pengunjung yang ingin menyaksikan langsung untuk tetap menjaga protokol kesehatan demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” ujar Bambang.