Akselerasi Pembangunan Pertanian, Kementan Terus Bangkitkan Peran Penyuluh dan Petani Melalui Bimtek

Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Petani dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kegiatan Bimtek diselenggarakan pada hari Senin (13/21), bertempat di Hotel Sahid Solo dan diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh.

Bimtek ini salah satu tujuannya yaitu untuk mendukung peningkatan kapasitas SDM Pertanian demi mengakselerasi terget pembangunan pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan bahwa Petani dan Penyuluh memiliki peran penting pada besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Petani itu Pahlawan Bangsa, tidak boleh Pemerintah sedikit pun mengecewakan mereka,” ungkap SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa pada masanya, tepatnya tahun 80-an peran penyuluh begitu vital membawa Indonesia menjadi negara swasembada pangan.

“Pemerintah saat itu menggenjot kapasitas SDM Penyuluh, memberdayakan mereka, sehingga produksi pertanian kita meningkat dan akhirnya swasembada pangan tercapai,” papar Dedi.

Luluk Nur Hamidah, Anggota Komisi IV DPR RI yang hadir dalam kegiatan menyatakan bahwa saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan dibawah pengawasan DPR RI berupaya meningkatkan kembali peran penyuluh agar tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia dapat tercapai.

“Sebagai salah satu Komisi yang bertangungjawab di bidang pertanian, kami berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal apa yang telah menjadi program strategis Kementerian Pertanian, salah satunya dengan mengadakan Bimtek ini,” kata Luluk.

Luluk menambahkan bahwa penyuluh pertanian menjadi garda depan dalam melakukan pendampingan terhadap petani sehingga petani merasa mempunyai pendamping untuk diajak berpikir bersama dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

“Indikator keberhasilan penyuluh itu manakala penyuluh bisa memecahkan masalah yang dihadapi para petani,” tambahnya.

Menggandeng salah satu organisasi petani, Gerbang Tani, Bimtek kali ini mengusung materi mengenai Inovasi Bisnis Pertanian dan Penguatan Kelembagaan Bisnis. Bertindak sebagai pemateri  yaitu Yossy Suparyo dan Dodiet Prasetyo, mereka menyampaikan pentingnya penyuluh dan petani untuk menguasai teknologi dan berorganisasi dan berkolaborasi agar mempunyai kekuatan lebih.

“Perkembangan teknologi mau tidak mau harus kita hadapi, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Namun perkembangan teknologi di bidang pertanian ini jangan sampai melalaikan akar budaya pertanian yaitu gotong royong, sehingga menjadi penting untuk petani berorganisasi dan saling berkolaborasi,” ujar Yossy.

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), Bambang Sudarmanto, saat membuka kegiatan, turut menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak demi terwujudnya target pembangunan pertanian nasional.

“Pertama saya berpesan agar petani, penyuluh dan para Duta Petani Milenial (DPM) serta Duta Petani Andalan (DPA) dapat saling berkerjasama, bersinergi untuk menjadi penyuluh swadaya di daerahnya masing-masing, sehingga proses difusi informasi pertanian bisa menjadi lebih cepat,” tegas Bambang.

Turut hadir dalam kegiatan, perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Budiharto yang mengharapkan kegiatan semacam ini mampu membekali petani untuk menambah wawasan dalam menjalankan kegiatan pertanian. Selain itu Ia juga mengapresiasi materi kegiatan bimtek yang telah disesuaikan dengan kebutuhan petani sehingga petani bisa memiliki nilai tambah baik dari segi pengetahuan, wawasan dan pendapatan.

Source: Nur Ika Pupsitaningsih, SE

Leave a Reply

Skip to content