pertanian.polbangtanyoma.ac.id – Dalam rangka menyongsong tahun baru Islam 1438 Hijriyah, STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta menghadirkan ustadz gaul asal Jogja yang juga sangat akrab dengan pemirsa tayangan Hitam/Putih, dia adalah ustadz Wijayanto.
Ditengah ratusan mahasiswa dan karyawan serta civitas akademika Jurluhtan, ustadz Wijayanto mengapresiasi positif kegiatan semacam ini, ia menyatakan ditengah-tengah budaya muda-mudi menyambut tahun baru dengan pesta dan semacamnya, STPP Jurluhtan justru mengisinya dengan Pengajian Akbar.
Bahkan untuk menunjukkan komitmennya hadir mengisi acara ini, Ustadz Wijayanto mengatakan menunda beberapa acara yang ada di Jakarta dan iapun dengan lugas mengatakan “Hari ini kalo saya dipanggil Jokowi, saya tidak akan mau, Insyaalloh tidak hanya hari ini, kapanpun saya ga mau dipanggil Jokowi karna nama saya bukan Jokowi…” kelakarnya yang kemudian disambut dengan riuh tawa jamaah yang hadir.
Dalam tausiahnya, partner Deddy Corbuzier di acara Hitam/Putih Trans7 ini menekankan pada pembinaan karakter bagi pemuda pemudi penerus bangsa. Dengan menitikberatkan pada pemahaman ilmu agama.
Ustadz Wijayanto mengilustrasikan bahwa seseorang yang mengenal agama seperti orang yang hidup, sedangkan bagi mereka yang tak mengenal agama sesungguhnya ia adalah mati. Ia juga mengatakan bahwa nilai seseorang itu tergantung dengan apa ia disandingkan, ia memberikan analogi dengan kayu. Jika sepotong kayu disandingkan dengan tukang kayu maka bisa jadi kayu tersebut menjadi meja yang harganya 50 ribu, tetapi jika kayu disandingkan dengan tukang ukir bisajadi harganya menjadi 500 ribu.
Ustadz Wijayanto juga mengajak seluruh jamaah untuk memaknai tahun baru hijriyah dengan melakukan proses perbaikan diri dari yang tidak manfaat menuju sesuatu yang manfaat. [JKH] NR. teamweb