Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) kedatangan tamu dari Kemenko PMK yaitu Asril, selaku Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi. Didampingi langsung oleh Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto dan Kepala Pusat Pendidikan Vokasi Pertanian, Idha Widi Arsanti, maksud agenda kunjungan ini yaitu dalam rangka memberikan Kuliah Tamu kepada Mahasiswa Polbangtan YoMa.
Mengambil tema Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan Vokasi yang Berkualitas, Asril menegaskan pentingnya penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai pengungkit kualitas SDM Indonesia menghadapi bonus demografi tahun 2035 mendatang.
“Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2035 mendatang, untuk mempersiapkan hal tersebut generasi yang nantinya menghadapi situasi ini harus dibekali dengan baik. Jika tidak, bonus demografi ini akan menjadi bencana sosial. Fenomena pengangguran akan merajelela, karena kualitas SDM yang tidak mumpuni” jelas Asril.
Menurut Asril, Pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci karena melalui pendidikan vokasilah Mahasiswa bukan hanya disiapkan menjadi job seeker yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, namun juga dibentuk menjadi seorang job creator.
“Pendidikan vokasi dirancang sedemikian rupa, link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta mendorong lulusannya menjadi SDM yang produktif, yang mampu meng-create lapangan kerja,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi mempunyai tugas yang berat dibandingkan dengan penyelenggaran Pendidikan Tinggi Umum. Pasalnya Perguruan Tinggi vokasi tidak hanya bertugas mendidik dan meluluskan mahasiswa, namun berkewajiban dan bertanggungjawab hingga memastikan lulusannya terserap di dunia kerja.
“Kami (kemenko PMK) selalu pantau dan meminta laporan setiap tahunnya berapa lulusan yang mampu terserap di dunia kerja, berapa lama masa tunggu lulusan hingga mampu terserap di dunia kerja, dan berapa yang menjalankan usaha sendiri. Dan ini bukan hanya sekedar laporan namun ditargetkan persentasenya,” papar Asril.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut para alumni dan mahasiswa Polbangtan YoMa yang sukses menjadi wirausahawan di bidang pertanian sekaligus Duta Petani Milenial antara lain, Siti Fatimah, Jamaluddin Nur Ridho, Rayndra Syahdan Mahmudin, dan Firman Nur Anis serta Mitra DUDI Polbangtan YoMa.
Para Alumni ini memberikan kesaksiannya mengenai bagaimana pendidikan vokasi pertanian telah menempa dan membekali mereka menjadi pengusaha muda pertanian yang sukses seperti sekarang.
“Selain diberikan pendidikan dan ketrampilan mengenai pertanian, di Polbangtan YoMa kami juga ditempa menjadi wirausahawan pertanian melalui program PWMP dan selalu diberikan mind set bahwa pertanian itu adalah sektor yang menguntungkan, sektor yang keren, dan menjanjikan. Hasilnya seperti bapak lihat saya, dan teman-teman saya, baik yang sudah alumni maupun yang masih mahasiswa, kini mampu menjadi job creator di bidang pertanian,” terang Rayndra, salah satu alumni Polbangtan YoMa sekaligus owner CV. Cipta Visi Group.

Hal ini sangat diapresiasi oleh Asril, menurutnya, Kementerian Pertanian menjadi salah satu Kementerian Penyelenggaran Pendidikan Vokasi yang cukup sukses menelurkan job creator.
Capaian tersebut tidak terlepas dari cita-cita Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, yang mengharapkan adanya transformasi pendidikan di sektor pertanian yakni pengempangan ketrampilan yang menyatukan intelektual sisitem dengan manajemen praktis sehingga menghasilkan SDM Pertanian yang tangguh.
Serujuk dengan pernyataan Menteri SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa pendidikan vokasi adalah sarana yang paling utama untuk menghasilkan qualified job seeker dan qualified job creator yang siap terjun dalam pembangunan pertanian nasional.