Kunjungi Polbangtan Kementan, Siswa SMK Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Dimotivasi Jadi Petani Milenial

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) mendapat kunjungan dari SMK Negeri 1 Katibung Lampung Selatan. Rombongan yang terdiri dari 16 siswa dan 3 guru pendamping jurusan Agribisnis dan Tanaman Pangan, ini diterima langsung oleh Wakil Direktur I Polbangtan YOMA, Ketua Jurusan Pertanian, dan Ketua Program Studi Agribisnis dan Hortikultura.

Suyadi selaku pimpinan rombongan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kunjungan industri yang merupakan salah satu kegiatan wajib di SMK Negeri 1 Katibung Lampung Selatan dan bertujuan untuk memberikan wawasan dan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran dan prospek pendidikan vokasi.

“Kami ingin membuka wawasan para siswa bahwa pertanian itu menjanjikan, tidak kalah keren dengan jurusan-jurusan lain. Kami mohon supaya dapat ditunjukkan bagaimana praktek-praktek smart farming yang canggih itu, supaya anak-anak kami termotivasi untuk melanjutkan di bidang pertanian,” ucapnya.

Suyadi menambahkan bahwa beberapa anak didiknya juga sudah berhasil masuk ke Polbangtan, diantaranya di Polbangtan Bogor. Ia berharap dengan kunjungan ini juga sekaligus dapat membuka peluang anak didiknya bisa bergabung menjadi mahasiswa Polbangtan YOMA.

Sementara Wakil Direktur I Polbangtan YOMA, Sujono, saat menyambut rombongan mengatakan bahwa peluang kerjasama selalu terbuka lebar, “saya berharap kunjungan ini menjadi bermakna agar kemudian terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik di masa mendatang.”

Sujono juga menerangkan bahwa Polbangtan YOMA merupakan institusi pendidikan vokasi yang mengedepankan praktek dengan didukung Teaching Factory (TEFA) dan laboratorium pendidikan yang mumpuni.

“Polbangtan YOMA merupakan pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian yang menitikberatkan lulusannya agar dapat menjadi quality job seeker dan quality job creator. Sistem pembelajarannya lebih banyak praktek lapang baik terjun langsung ke lahan praktek, Magang dan PKL ke DUDIKER,” terangnya.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi yang pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Kedua, kompetensi maka Polbangtan dan SMKPP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan orang lain.

“Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan dan faktor keempat adalah berfikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” kata Mentan.

Sementara pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mangatakan bahwa melalui pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk mencetak dan menghasilkan petani milenial yang berkualitas dan berkompeten untuk mendukung upaya regenerasi petani Indonesia.

“Program regenerasi pertanian menjadi program prioritas dan strategis kementan. kita cetak 2.5 juta petani milenial, kita tingkatkan kompetensi 2.5 juta petani milenial. kita tingkatkan kemampuan wirausahanya, budidaya, dan kemampuan membaca strategi pemasaran,” katanya.

Setelah diberikan paparan mengenai profil Polbangtan YOMA, Peserta kunjungan kemudian diajak berkeliling ke TEFA Celeban, Bengkel Alsintan, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratorium Agribisnis, Laboratorium Teknologi Benih, dan Laboratorium Kultur Jaringan. Para siswa terlihat antusias mendengarkan penjelasan dan turut menjajal berbagai perangkat yang tersedia di laboratorium.

Leave a Reply

Skip to content