Komunitas Deskomvis mewarnai kreativitas mahasiswa

Komunitas Desain Komunikasi Visual (Deskomvis) STPP Yogyakarta, merupakan wadah belajar mandiri desain grafis mahasiswa STPP Yogyakarta. Karena bukan kegiatan ekstrakurikuler maka mahasiswa tidak wajib ikut dalam kegiatan ini.
Diinspirasi oleh lemahnya kemampuan mahasiswa dalam desain grafis, keinginan terus belajar dan tersedianya waktu luang di asrama, tiga orang mahasiswa yaitu Kasbullah, Jefta Bill Bienoe, dan Jumianto memberanikan diri untuk menimba ilmu pada dosen Media Penyuluhan, gayungpun bersambut Mas Bro (panggilan akrab dalam komunitas) Joni Kurniawan bersedia menjadi pioner dalam merintis upaya meningkatkan SDM mahasiswa melalui komunitas.
Pertemuan pertama dimulai 4 Maret 2014 pukul 21:14 di rumah dinas mas bro Joni di Celeban UH3/360. Dengan berbagai keterbatasan karena rumah dinas tersebut baru ditempati dan masih dalam proses renovasi.
Pertemuan awal yang rencananya dihadiri 6 orang saja yaitu Joko Ismanto, Ainal Sudin, Kasbullah, Jefta Bill Binoe, Jumianto dan Purwanto, namun setelah dimulai malam itu ternyata menyusul teman-teman dari asrama yang juga memiliki keinginan belajar desain grafis sehingga jumlah anggota keseluruhan menjadi 16 orang mahasiswa.
Keterbatasan daya listrik yang hanya 450 VA di rumah dinas membuat listrik sering overload sehingga aliran listrik sering terputus. Beban besar listrik terbesar karena adanya Infocus, yang mencapai 1000 Watt. Penyampaian agak terhambat walaupun keseluruhan anggota telah menggunakan laptop namun media penyampaian (infocus) sering down dan kehilangan gambar.

Deskomvis STPP Yogyakarta

Pertemuan berikutnya dilaksanakan di Kantin STPP, dengan daya listrik yang lebih besar dan ruang yang lebih luas dan dengan peserta yang bertambah banyak, dengan jadual 2 kali dalam satu minggu yaitu selasa malam dan jum’at malam.
Hingga saat ini jumlah peserta telah mencapai 81 mahasiswa dengan jumlah anggota aktif dan selalu mengikuti pertemuan sebanyak 65 mahasiswa. Sebagai sebuah komunitas, materi yang diberikan tidak monoton dalam desian grafis, terkadang untuk menghindari kejenuhan dan menampung aspirasi / keinginan anggota maka juga diberikan materi lain, para peserta yang memiliki pengalaman dapat memberikan materi.
Materi yang dibahas terutama dalam teknis menggunakan software coreldraw dan adobe photoshop, produk yang dibuat dari 2 software adalah dalam bentuk image untuk poster, cover, booklet, dan lain sebagainya.
Produk yang dihasilkan terutama diupload di group facebook yang diberi nama kandang alumni APP-STPP Yogyakarta. Kedepan mas bro dalam komunitas desain grafis akan melakukan penataan organisasi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagian satuan organisasi dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STPP. Direncanakan juga akan dibuat website khusus hasil karya mahasiswa. Salah satu pamong asrama, Abdul Hamid menyatakan bahwa kegiatan ini positif dan akan didukung sepenuhnya oleh bagian kemahasiswaan. Peningkatan kompetensi mahasiswa dalam bidang desain grafis terlihat jelas dimana peserta yang sebelumnya tidak bisa melakukan croping gambar orang, saat ini telah mahir melakukan croping, mengganti background gambar, mengatur objek dalam satu layer sehingga nyaman dilihat dan melakukan komposisi pewarnaan.

Leave a Reply

Skip to content