Keinginan untuk belajar mendorong Wagiyono, seorang kepala desa di Provinsi Jawa Tengah untuk mengoperasikan sekaligus menjadi ´montir dadakan´ untuk memperbaiki traktor roda empat (TR4) yang mendadak ngadat, lantaran kian faham ´penyakit´ alat mesin pertanian (Alsintan) yang diandalkan petani untuk kegiatan usaha tani.
Kesungguhan dan keterampilan Wagiyono mengusik perhatian Penanggung Jawab Penanggung Jawab Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan – PJ OPA Yogyakarta, Ali Rachman dengan mengajak pria kelahiran 14 Agustus 1975 untuk menyambangi unit pelayanan jasa Alsintan disingkat UPJA Madu Traktor di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, belum lama ini.
“Wagiyono selaku kepala desa muda juga merupakan pembina kelompok tani di desanya, dan bertekad bahwa segala sesuatu bisa dipelajari berbekal tekad dan keinginan,” kata Ali Rachman yang juga Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian – STPP Yogyakarta, yang didampingi Koordinator Tim Alsintan STPP Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno melalui pernyataan tertulis.
Ali Rachman mengapresiasi perhatian Wagiyono pada pengembangan potensi pertanian di desanya meskipun hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA), untuk mendorong generasi muda membangun desanya dengan menggeluti bidang pertanian, membina Kelompok Tani Mukti. Terbukti, Wagiyono mampu mengoperasikan sekaligus berbagi ilmu tentang tips and trick mengatasi traktor yang ngadat.
Wagiyono pun berbagi pengetahuan tentang cara mengatasi TR4, mulai dari tidak bisa dihidupkan maka diatasi dengan menetralkan semua persneling sebelum menghidupkan mesin.
“Kalau TR4 terperosok di lubang atau sumuran lahan sawah bekas tanaman mentimun, manfaatkan double gardan-nya,” kata Wagiyono, Kepala Desa Karanggetas, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Kutoarjo.
Dia juga mengeluhkan tentang pin pengunci gardan yang kerap hilang, maka diatasinya dengan membuat pin paten. “Sekering TR4 putus, cukup diatasi dengan mengganti secara mandiri.”
Mobilisasi Alsintan
Pada kegiatan refresh UPJA Madu Traktor di Desa Kemadu, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Ali Rachman menilai pemanfaatan Alsintan bantuan pemerintah dilakukan dengan optimal untuk mendukung peningkatan produksi pangan strategis. Alsintan yang diterima antara lain satu unit combine harvester ukuran sedang (CHS) merek Crown, power trasher, satu unit TR2 merek Quick, satu unit TR4 merek Yanmar, alat tanam jagung, mesin transplanter, dan pompa air.
“Setelah melakukan refresh dan mendorong mobilisasi Alsintan di UPJA Madu Traktor tergolong mumpuni dalam mengoperasionalkan Alsintan bantuan pemerintah,” kata Irwan JS yang juga menjabat Kabag Administrasi Umum STPP Yogyakarta.
Menurut Irwan, hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan adalah pembinaan manajemen dan organisasi dengan aset lahan 40 hektar, yang saat ini mengembangkan usaha tani komoditas padi, jagung dan kedelai (Pajale), dengan mengaplikasikan metode pertanian modern dari para penyuluh pertanian seperti penanaman padi Jajar Legowo, SRI dan beberapa varietas unggul lainnya.
“Praktik lapangan secara tidak langsung mempengaruhi ketertarikan para petani anggota kelompok di kecamatan tersebut untuk memanfaatkan Alsintan tepat guna,” kata Irwan JS yang didampingi para instruktur Alsintan di antaranya Rajendra Rohiyat, Kodrad Winarno dan Budi Wijayanto; dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian – BPP Kutoarjo, Ekowati SP.
Sebagaimana diketahui, PJ OPA Yogyakarta merujuk pada wilayah kerja komando resort militer – Korem 072/Pamungkas di bawah kendali Kodam IV/Diponegoro yang meliputi 10 komando distrik militer (Kodim) dan satu batalion infanteri – Yonif 403/Wirasada Pratista yakni Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan Yogyakarta.