Tugas, pokok dan fungsi atau Tupoksi sebagai Dirjen Hortikultura Kementan, mendorong Suwandi meluangkan waktu meninjau sentra pembibitan durian bawor di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas di sela kegiatan pemantauan kinerja tim Penanggung Jawab Upsus Swasembada Jawa Tengah.
PJ Upsus Kebumen, Ali Rachman mendampingi PJ Upsus Jateng Suwandi memantau LTT di Kabupaten Kebumen dan Cilacap belum lama ini, dilanjutkan ke Kemranjen yang dalam waktu dekat akan menggelar festival tahunan durian Banyumas pada November dan Desember 2018.
“Durian lokal kita bagus, terutama durian bawor. Rasanya enak tenan. Banyumas terkenal duriannya. Silakan mampir pada bulan November, Desember dan Januari di Banyumas. Mari kita cintai buah lokal Indonesia,” kata Dirjen Hortikultura, Suwandi.
Ali Rachman asal Banyumas mengaku sangat mengenal kelezatan durian dari kampung halamannya, khususnya duren bawor. “Rasanya sangat enak. Banyak penggemar duren dari luar Banyumas sengaja datang ketika musim duren. November, Desember sampai Januari tahun depan.”
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Achmad Supartono mengatakan ada sekitar 30 varietas durian di Indonesia, salah satunya adalah duren bawor karena rasanya seperti durian monthong.
“Rasa durian bawor tidak hanya legit, manis campur rasa agak pahit jadi sensasi tersendiri. Kulit lebih tipis dan biji lebih kecil dari durian umumnya, sehingga buahnya lebih banyak dan tebal,” kata Nasipan, penyuluh pertanian di Kecamatan Kemranjen.
Kenapa dinamai durian bawor? “Batang bawah diowor-owor, dari tiga menjadi satu. Maksudnya, untuk menambah asupan unsur hara dari akar untu memasok kebutuhan nutrisi dari batang induk durian agar pohon durian tumbuh maksimal.”
Sentra pembibitan Kemranjen menjual bibit durian seharga Rp5.000 hingga Rp2 juta per pohon. Sementara harga buah durian Rp50.000 per kilo dan rata-rata bobot durian adalah tiga kilogram.
“Pohon durian usia lima tahun dapat menghasilkan 80 sampai 100 buah per musim, hal itu mendorong banyak petani di Kemranjen yang menanam durian bawor,” kata Kabag Administrasi Umum STPP Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno.