Sedikitnya 168 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian – Polbangtan Yogyakarta mengikuti Kursus Mahir Dasar Pramuka disingkat KMD 2018 bekerjasama dengan Pusdiklat Kwarcab Kota Yogyakarta, yang dibuka oleh Wakil Ketua I STPP Yogyakarta, Rajiman pada Senin (10/9) dan akan berlangsung hingga Minggu (16/9) sebagai ekstrakurikuler wajib bagi mahasiswa baru Polbangtan Yogyakarta untuk mendapatkan ijazah mahir dasar kepramukaan.
Rajiman mengimbau kepada seluruh peserta KMD 2018 untuk menanggalkan sentimen kesukuan dan kedaerahan setelah menjadi mahasiswa Polbangtan Yogyakarta, dan KMD bertujuan penting untuk kelanjutan kegiatan pramuka di tingkat gugus depan, dengan membentuk jiwa-jiwa pembina yang siap terjun ke masyarakat.
“Ke depan, kami berharap KMD akan mendorong Saka Taruna Bumi akan lebih banyak berkembang di daerah-daerah melalui basis pendidikan di balai penyuluhan pertanian atau BPP dan gugus depan serta dapat melatih anak-anak, siswa-siswa dalam kegiatan kepramukaan khususnya di bidang pertanian,” kata Rajiman.
Tampak hadir Ketua Jurusan R Hermawan; dan Sekretaris Jurusan Siti Astuti, pamong saka Asnuri dan sejumlah pejabat struktural Polbangtan Yogyakarta.
Asnuri mengatakan bahwa pramuka itu tidak membedakan agama yang satu dengan yang lain, tidak membedakan suku dan golongan. Hal terpenting bagi seorang pramuka adalah memiliki iman dan ketakwaan yang kuat, dengan begitu perbuatan yang tidak baik dalam setiap sisi kehidupan bisa dihindari.
Kegiatan KMD diselenggarakan dua sesi. Sesi pertama digelar di dalam ruangan auditorium kampus, untuk menerima materi-materi dengan metode discussion group sesama peserta dan fasilitator pelatih dari Kwarcab Kota Yogyakarta. Materinya meliputi silabus, sistem penilaian, program latihan, UU Gerakan Pramuka, prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan AD/ART Gerakan Pramuka.
“Sesi kedua digelar di luar ruangan atau outdoor, dengan kegiatan berkemah. Materinya meliputi penyusunan program berkemah, kegiatan bagi mahasiswa, cara mendirikan tenda, kehidupan perkemahan, mengelola satuan pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega,” kata Asnuri.