Berhasil Kembangkan TEFA, Polbangtan YoMa Jadi Tujuan Studi Banding

Keberhasilan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang (YoMa) mengembangkan Teaching Factory (TEFA) Biofarmaka, mampu menarik perhatian Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sejumlah Tenaga Pendidik dari Jurusan Agrofarmaka UNS bahkan melakukan studi banding di Teaching Factory (TEFA) Biofarmaka Polbangtan YoMa, Kamis (29/7/2021).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, berpesan bahwa Polbangtan dan SMK PP harus mampu meresonansi keilmuaanya ke masyarakat luas bukan hanya sebatas sebagai penyelenggara pendidikan. “Fungsi Polbangtan itu sangat strategis, yaitu sebagai penyedia tenaga handal dan pusat studi,” ujar SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. Menurutnya, Polbangtan adalah basis inovasi teknologi pertanian. “Kampus itu basis penting bagi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian. Potensi yang ada ini tentu harus lebih dioptimalkan lagi. Agar memberi manfaat bagi kesejahteraan secara ekonomi,” papar Dedi.

Sementara sejumlah Dosen UNS datang ke Polbangtan YoMa untuk melakukan studi banding mengenai pengelolaan TEFA dan kerjasama dengan pihak DUDI. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Unit TEFA, Hermawan didampingi oleh Teguh Adhinugroho selaku Direktur PT Naturindo yang bertindak sebagai salah satu Mitra DUDI, beserta dengan staf lainnya. “Sekarang kami memang tengah bekerjasama dengan DUDI untuk mulai gencar mengembangkan TEFA Biofarmaka terpadu mulai dari pembibitan hingga pengolahan hasil, ini yang membuat Dosen dari universitas lain tertarik untuk sama-sama belajar di sini,” ujar Hermawan.

Peserta studi banding mendapat kesempatan secara langsung untuk berkeliling ke lahan kebun percobaan dan mempelajari sistem pengelolaan pembelajaran berbasis TEFA, kiat membangun kerjasama dengan DUDI, serta pembiayaan yang diperlukan untuk mengelolanya. “Pengelolaan kebun TEFA akan berjalan dengan baik jika didasari kerjasama dengan DUDI yang saling menguntungkan, mulai dari penanaman komoditas yang dibutuhkan, pengelolaan pasca panen untuk menjadi sebuah produk dan pemasaran produk, sehingga proses pembelajaran mahasiswa serta proses wirausaha dapat berjalan secara bersama,” terang Hermawan.

Kegiatan studi banding ini tidak hanya berhenti sampai dengan kunjungan tukar ilmu. Pihak Polbangtan YoMa dan UNS sudah mewacanakan akan menjalin kerjasama lebih lanjut. “Rencananya, UNS akan kirim sejumlah Mahasiswanya untuk magang di TEFA Sempu,” pungkas Hermawan.

Teguh Adhinugroho yang turut hadir mendampingi juga menegaskan bahwa kerjasama antara lembaga pendidikan dan Dunia Usaha/Dunia Industri mutlak diperlukan. Kerjasama ini akan meningkatkan peluang terserapnya lulusan pendidikan tinggi ke dalam dunia usaha dan industri karena ketrampilan yang dimiliki sesuai. “Dunia kami, Dunia Usaha dan Industri butuh SDM dengan skill yang mumpuni bukan hanya sekedar paham teori,” tegas Teguh. Kegiatan studi banding ini turut menandai bahwa Polbangtan YoMa telah menjalankan fungsinya secara optimal.

Leave a Reply

Skip to content