Unit Perpustakaan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) menjalani proses penilaian dalam rangka Lomba Perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian pada Senin (26/7). Bersaing dengan 9 kandidat dari unit kerja lingkup Kementan lainnya, Perpustakaan Polbangtan YoMa berhasil mempresentasikan poin-poin yang menjadi penilaian juri dengan sangat meyakinkan.
Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto menyatakan bahwa Unit Perpustakaan Polbangtan YoMa selalu menerapkan budaya pelayanan prima dengan prinsip mudah, cepat, dan akurat.
“Selama pandemi ini, pelayanan perpustakaan tidak berkurang sedikitpun. Pemustaka tetap bisa mengakses literatur yang ada dengan memanfaatkan pelayanan online yang disediakan seperti Online Public Access Catalog (OPAC) hingga pelayanan via aplikasi whatsapp,” tutur Bambang.
Paparan dilanjutkan oleh Kepala Unit Perpustakaan, Asih Farmia yang menjelaskan mengenai sejarah, fasilitas, dan keunikan lain yang dimiliki oleh Perpustakaan Polbangtan YoMa dibandingkan dengan perpustakaan lainnya.
“dengan koleksi sekitar 6.000 judul dan 21.000 eksemplar, perpustakaan kami telah dilengkapi dengan bermacam fasilitas seperti ruang baca yang nyaman, unit komputer untuk pencarian bahan pustaka, loker, dan yang unik yaitu adanya ruang baca serius yang dikhususkan bagi pengunjung yang butuh konsentrasi lebih,” papar Asih.
Meskipun penilaian dilakukan secara virtual, namun hal itu tidak mengurangi semangat Tim Unit Perpustakaan untuk memamerkan fasilitas dan layanan yang dimiliki. Melalui live library tour, dewan juri diajak berkeliling secara virtual untuk melihat langsung proses pelayanan dan fasilitas yang dimiliki Perpustakaan Polbangtan YoMa.
Dipandu oleh Asih, Dewan Juri diajak untuk melihat proses pelayanan mulai dari saat pemustaka memasuki perpustakaan yang langsung disambut oleh petugas di meja pelayanan, praktek pemanfaatan teknologi informasi seperti pengisian buku pengunjung online, pencarian bahan pustaka online, barcode peminjaman buku, hingga fasilitas ruang baca yang nyaman dan kekinian, serta beragam koleksi buku yang dimiliki.
Selain itu Perpustakaan Polbangtan YoMa juga telah tergabung dalam Indonesia Standard Information Network (INSTANET) yang mempermudah kerjasama antar isntitusi yang bergerak dalam bidang Informasi. Asih menjelaskan pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan perpustakaan POLTEKKES Kementerian Kesehatan dan perpustakaan BPTP DIY dalam rangka memperkaya koleksi literatur.
“pemanfaat dari perpustakaan kita bukan hanya sebatas mahasiswa, namun juga karyawan, dosen, alumni bahkan dari instansi lain. Oleh karena itu kami berusaha memperkaya koleksi melalui kerjasama dengan pihak lain guna memenuhi kebutuhan pemustaka,” kata Asih.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turut meneankan pentingnya literasi modern dalam mendukung pertanian yang mandiri maju dan modern.
“Literasi merupakan kunci transformasi yang akan menjadi ujung tombak dalam menyebarkan sebuah informasi, teknologi saat ini semakin meningkat sehingga literasi dapat dilakukan secara online,” ujar SYL.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menghimbau agar seluruh SDM Pertanian harus mengetahui apa itu literasi, karena literasi adalah kunci dari sebuah keberhasilan.
“Sumberdaya manusia yang profesional adalah yang memiliki pengetahuan, sikap dan kompetensi, serta mandiri dan berdaya saing. Perpustakaan menjadi salah satu sumber literasi untuk mencapai hal tersebut,” pesan Dedi.