Kebun Praktik dan Alsintan STPP Jurluhtan Dukung Pengembangan Wirausahawan Muda

Pemanfaatan kebun praktik yang didukung alat mesin pertanian (Alsintan) di perguruan tinggi pertanian Kementerian Pertanian RI berperan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk pendidikan vokasional. seperti diterapkan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian – STPP Jurluhtan Yogyakarta yang gencar mengembangkan peningkatan kompetensi mahasiswa terhadap inovasi teknologi pertanian.

Ketua STPP, Ali Rachman menyadari potensi dan manfaat dari keberadaan kebun praktik dengan Alsintan, khususnya pada aplikasi penggunaan mesin pencacah hijauan untuk mendukung penyediaan hijauan makanan ternak (HMT) maupun diolah menjadi pupuk organik.

“Pengelolaan kebun praktik harus dioptimalkan sebagai salah satu aset dari pengadaan APBN 2017, dan dapat dimanfaatkan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pendidikan dan pengajaran,” kata Ali.

Staf STPP Jurluhtan, Budi Wijayanto menambahkan meskipun Alsintan pencacah hijauan yang tersedia saat ini baru satu unit namun berperan penting mendukung pengelolaan kebun praktik dan pengembangan bengkel Alsintan di STPP Yogyakarta.

STPP  jurusan penyuluhan pertanian (Jurluhtan) Jogja saat ini didukung lima kebun praktik yakni Celeban luas 2 hektar, Sempu (7,2 ha), Karangsari (7 ha), Murangan (1,2 ha) dan Banyakan (15 ha).

Kabag Administrasi Umum STPP Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno mengatakan kebun praktik diharapkan fokus menyelenggarakan teaching factory (Tefa) untuk mempersiapkan mahasiswa kita untuk menjadi wirausaha atau tenaga profesional di bidang teknologi pertanian.

“Penataan dan pengembangan kebun praktik juga untuk memenuhi standar minimal kebun modern didukung mekanisasi pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk agrowisata,” kata Irwan JS.

STPP Jurluhtan Yogyakarta, menurutnya, juga kerap mengadakan in-house training manajemen kebun untuk memberikan pengetahuan kepada calon tenaga kebun tentang manajemen kebun dalam mendukung pembelajaran  pendidikan vokasi.

Leave a Reply

Skip to content