– Kementerian Pertanian terus mengintensifkan regenerasi petani, salah satunya melalui program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu, mengatakan generasi milenial merupakan penentu kemajuan pembangunan pertanian karena tongkat estafet pembangunan pertanian ada di pundak pemuda Indonesia.
Syahrul berharap PWMP Kementan bisa membuahkan generasi petani atau mendirikan startup di bidang pertanian.
Salah satu peserta program ini adalah pemuda tani asal Desa Kentheng, Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Banyumas Jawa Tengah.
Robi’ah Nur Sa’adah merupakan alumnus Polbangtan Yogyakarta Magelang Kampus Yogyakarta. Meski pandemi COVID-19 sedang bergejolak, ia tetap semangat melakukan budidaya jamur tiram yang dilakukan dirumah sendiri.
Usahanya yang diberi nama Gilar Gilar Farm dengan Produksi Jamur Tiram Segar telah pasarkan secara on line maupun off line dengan jangkaun pasar di lingkungan Banjarnegara.
Memulai usaha jamur tiram pada bulan Februari 2020 dengan ukuran kubung 5×7 meter dan 5×8 meter dengan jumlah baglog 2.000.
Seiring dengan perkembangan permintaan konsumen usaha jamur tiram segar sudah mencapai 5.000 baglog. Prospek usaha baik karena masih sedikit pesaing yang ada di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi di saat seperti ini sangat dibutuhkan anak muda yang memilki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan pertanian Indonesia.
Menurut dia, sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi bisa berorientasi ekspor.
“Saat ini kita telah memilki banyak petani milenial sekaligus entrepreneur di bidang pertanian,” kata Dedi.