Ketua STPP Magelang, Ali Rachman memantau kegiatan pendampingan mahasiswa untuk optimalisasi alat mesin pertanian (Alsintan) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah pada Senin (16/4) khususnya pada unit pelayanan jasa Alsintan (UPJA) Taju Jawa di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan.
Kegiatan pendampingan mahasiswa tersebut merupakan inisiasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian – STPP Yogyakarta, unit pelayanan teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan untuk mendukung program Mentan Andi Amran Sulaiman yang mendorong pelibatan mahasiswa pada program Upsus Pajale dan OPA di seluruh Indonesia.
Ali Rachman mengingatkan arahan dari Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono sebagai Penanggung Jawab – PJ Upsus Kalbar bahwa sudah saatnya pembangunan pertanian digerakkan oleh para pemuda agar lebih melaju ke pertanian modern yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutannya didukung pemanfaatan Alsintan.
“Mahasiswa harus menjadi bagian dari pembangunan pertanian. Caranya? Dengan mendampingi petani melakukan usaha tani modern yang didukung mekanisasi pertanian,” kata Ali Rachman melalui pernyataan tertulis.
Dia menambahkan bahwa Alsintan yang telah diterima dimanfaatkan semaksimal mungkin, untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
“Pemanfaatan Alsintan harus optimal. Tidak boleh ada alat dan mesin yang tidak dimanfaatkan. Pada saat mengolah tanah … traktor roda dua dan empat yang bekerja, mesin panen otomatis belum digunakan, cuma pak menteri instruksikan tidak boleh TR2 dan TR4 tidak berfungsi, kalau di desa atau Poktan lain mengolah tanah maka Alsintan harus dimobilisasikan ke sana,” katanya.
Ali Rachman mengingatkan Poktan dan pengelola unit pelayanan jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Prambanan memobilisasi Alsintan yang sedang tidak dipakai ke tempat lain. “Kalau TR2 dan TR4 didiamkan di sini karena olah tanah sudah selesai, padahsl bisa dimobisasi ke tempat lain.”
Kabag Administrasi Umum STPP Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno mengatakan bahwa kegiatan pendampingan meliputi bimbingan teknis (Bimtek), demo efektifitas dan efisiensi pemanfaatan Alsintan, mobilisasi pemanfaatan Alsintan, dan relokasi Alsintan yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga tetap dapat mendukung peningkatan LTT di Kalbar, khususnya empat kabupaten yang menjadi target kegiatan pendampingan mahasiswa.
“Mahasiswa dengan ide kreatifnya sangat dibutuhkan sebagai bagian dari solusi permasalahan di lapangan, memahami karakter dan kerja keras petani, membudayakan cara-cara bertani, menjunjung nama baik civitas academica, dan mendukung target pemerintah mencapai ketahanan pangan nasional,” kata Irwan JS mengutip Ali Rachman.