Peningkatan produktivitas pertanian selalu berbanding lurus dengan kualitas sumberdaya manusia pertanian, khususnya petani dan penyuluh. Sehingga peningkatan SDM Pertanian melalui, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan menjadi penting untuk dilakukan secara kontinyu.
Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk petani dan penyuluh pertanian Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah yang diikuti oleh 85 peserta.
Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kerap menyatakan bahwa kemajuan suatu bangsa khususnya pertanian harus diawali dengan bangkitnya SDM.
“Saya ingin menyampaikan, pengungkit tersebesar produktivitas pertanian adalah SDM. Fakta menunjukkan, SDM lah yang paling besar kontribusinya, SDM yang mampu menerapkan inovasi, yang mampu bertani dengan baik, mengolah tanah dengan baik sehingga produktivitas pertanian meningkat,” ujar Dedi.
Hal serupa dinyatakan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurutnya teknologi yang canggih, varietas yang baik, dan tanah yang subur tidak akan berarti tanpa digarap oleh SDM yang unggul dan berkualitas.
Bimtek yang diselenggarakan di Mexolie Hotel Kebumen ini dihadiri langsung oleh Darori Wonodipuro selaku Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Sudarmanto selaku Direktur Polbangtan YoMa, Pejabat Dinas Pertanian setempat, serta praktisi pertanian sebagai narasumber.
Darori berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat menyerap materi dengan baik. Ia mengingatkan bahwa Kebumen merupakan salah satu daerah andalan penghasil beras, dan predikat tersebut harus terus dijaga.
“Selama pandemi Covid, Kebumen sudah berhasil menunjukkan bahwa pertanian khususnya produksi padi masih dapat terus terjaga, bahkan pada Maret 2020 lalu rata-rata hasil panen mencapai 10,35 ton. Ini harus dipertahankan, ditingkatkan jika mungkin,” ucap Darori.
Sementara saat membuka acara, Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto juga turut memotivasi Petani dan Penyuluh untuk mengembangkan usaha taninya dengan melakukan pengolahan pasca panen.
“Jika bapak ibu ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar, maka diusahakan untuk melakukan pengolahan hasil terlebih dahulu kemudian dilengkapi dengan ijin yg berlaku sesuai ketentuan, seperti PIRT, Halal, dan sebagainya. Beras yang bapak ibu hasilkan jika sudah dilengkapi izin tentu harganya akan berbeda dengan beras biasa karena dapat menjangkau pasar yang lebih luas yaitu pasar modern,” kata Bambang.
Pada Bimtek kali ini, Joko Sumarsono dan Achid Zamroji yang hadir sebagai pemateri memberikan wawasan mengenai Budidaya Padi untuk Persiapan Musim Tanam II sekaligus mengenalkan macam-macam varietas unggul yang cocok ditanam di Kebumen.
“Pemilihan varietas unggul seperti IR 64, perlakuan tanam dan perawatan sangat menentukan hasil panen. Jangan sampai karena salah perlakuan atau salah pilih varietas, kerja keras petani selama 3 bulan menjadi sia-sia,” ujar Achid saat memaparkan materi.
Senada dengan pemateri, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Tri Haryono menyampaiakn hal yang sama. Menurutnya budidaya komoditas pangan khusunya padi membutuhkan tenaga yang tidak sedikit, sehingga kita wajib bersama-sama untuk melaksanakannya dan saling mendukung satu dengan yang lainnya agar mendapatkan hasil yang sesuai harapan.
“Lahan di Kebumen rata-rata didominasi oleh lahan sawah atau lahan budidaya tanaman pangan. Untuk terus menjaga dan meningkatkan produktivitasnya memang perlu perhatian khusus. Bimtek ini sedikit banyak telah membantu kami untuk mencapai hal tersebut,” ujar Haryono.
Source: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc