Di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi, digitalisasi menjadi salah satu topik yang seksi. Digitalisasi semakin marak digaungkan ditengah kondisi pandemi COVID 19, dimana kita dituntut untuk tetap terkoneksi meskipun pergerakan semakin dibatasi. Setiap sektor kehidupan berjuang dan berlomba-lomba untuk dapat mengikuti trend tersebut, tidak terkecuali sektor pertanian.
Hal tersebut dikuatkan oleh himbauan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar seluruh insan pertanian khususnya milenial untuk dapat memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan pertanian.
“Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Di situlah peran serta generasi milenial,” ujar Mentan SYL, dikutip dari Rilis Kementerian Pertanian.
Adalah Rizali Anshar salah satu jebolan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang kini sukses membangun pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan lewat dunia digital. Rizali, sapaan akrabnya, sejak satu tahun lalu mulai aktif melakukan digitalisasi penyuluhan dengan memanfaatkan kanal media sosial youtube.

Pandemi telah memaksa Rizali mengambil langkap inovatif untuk menjalankan profesi sehari-harinya sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL). Peraturan pembatasan fisik sangat berdampak dalam mejalankan tugasnya yang selama ini mengharuskan tatap muka langsung dengan petani.
“Idealnya, kegiatan penyuluhan dilakukan dengan tatap muka langsung di lahan pertanian. Namun kondisi pandemi COVID yang tengah berlangsung sejak 2020 lalu telah mengubah segalanya,” ujar Rizali.
Diakui Rizali pada awal pandemi PPL di lokasinya kebingungan bagaimana agar tetap bisa menyuluh petani. Sempat terpikir untuk mengoptimalkan media sosial, namun awalnya Rizali sempat ragu hingga salah satu Dosen Polbangtan YoMa mendorongnya untuk maju.
“Waktu itu saya sempat berdiskusi dengan salah satu Dosen saya di STPP (kini Polbangtan YoMa) yaitu Pak Gun (Gunawan Yulianto) mengenai permasalahan pertanian di lapangan, beliau salah satu yang mendorong saya untuk membangun kanal youtube saya ini,” kenangnya.

Gunawan Yulianto selaku Dosen Polbangtan YoMa mengaku turut bangga akan capaian Rizali ini, “Sejak kuliah saya lihat beliau memang punya potensi lebih, sudah mempunyai jiwa juara sejak dulu dan personal yang selalu haus akan ilmu. Tidak heran jika bisa seperti sekarang ini.”
Kini melalui kanal youtube “Penyuluh Pertanian Lapang” yang telah diikuti oleh 331 ribu subcriber, Ia aktif membagikan pengetahuan, tips serta trik di bidang pertanian. Penganut motto “Kuasai Media maka Kau akan Kuasai Dunia” ini merasa bersyukur karena lewat kanalnya kini banyak petani dan masyarakat yang mampu mengakses informasi pertanian.
“Ketika hanya melakukan penyuluhan konvensioanal, hanya 20 orang atau peserta yang hadir dan mendapat ilmu. Namun jika direkam dan diunggah di medsos maka akan ada 100 ribu orang yang mendapat manfaat,” ujar pemegang Silver Play Button Youtube ini.
Keberhasilan Rizali membangun digitalisasi penyuluhan ini turut diapresiasi oleh Kementerian Pertania melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Ia menjadi satu-satunya penyuluh yang mendapat Penghargaan Insan Penyuluhan dan Pertanian Berprestasi 2021 dalam bidang pengembangan media penyuluhan.