YOGYAKARTA. Kementerian Pertanian melalui Biro Humas dan Informasi Publik (HIP) menggelar Rapat Penguatan Publikasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bertempat di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik (Karo HIP) Kementerian Pertanian dan diikuti oleh satker terkait seperti Balai Besar Veteriner, Balai Karantina Pertanian, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak, serta Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi isu yang banyak berkembang mengenai PMK terutama dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Adha mendatang. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menugaskan seluruh jajarannya untuk melakukan respon cepat terhadap wabah PMK sesuai dengan kapasitas masing-masing unit tugas.
“Walaupun semua sudah turun tangan, tidak berarti mengurangi kewaspadaan kita. Kita semua harus saling menjaga. Karantina harus siaga, dan yang paling penting tidak boleh panik,” kata Mentan SYL.
Dikutip secara terpisah, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) turut menghimbau agar seluruh jajaran Kementan agar kompak dalam menghadapi PMK, “Kita optimis Wabah PMK ini dapat kita atasi. Mari bersama-sama dan bersungguh-sungguh untuk memberikan kerja keras kita dalam upaya penanggulangan dan pengendalian PMK ini.”

Sementara dalam arahannya, Kuntoro Boga Andri, selaku Karo HIP Kementan, menyampaikan himbauan agar seluruh masyarakat tidak panik menghadapi fenomena PMK. Pasalnya, Kementerian Pertanian sudah melakukan upaya masif dalam segi penanggulangan, pengendalian, dan pencegahan penyebaran PMK di Indonesia.
“Banyak isu yang berkembang di masyarakat terkait PMK ini, tapi kami tekankan sekali lagi agar peternak dan masyarakat tidak panik. Kementan sudah mengambil langkah strategis guna menanggulangi PMK,” ujar Kuntoro.
Setidaknya ada 6 upaya yang sudah dilakukan oleh Kementan, yaitu pembentukan Posko aduan dari tingkat daerah hingga nasional, pengaturan lalu lintas ternak, pendistribusian obat, vaksinasi masal, pelatihan terkait penanggulangan PMK, dan penguatan KIE. Seluruh upaya tersebut, sambung Kuntoro, telah dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat melalui rilis, leafleat infografis, dan video yang sifatnya mengedukasi masyarakat.
“Upaya yang kita (Kementan) lakukan harus dikomunikasikan kepada masyarakat, agar masyarakat tidak panik. Jangan sampai ada informasi yang simpang siur di masyarakat, informasi harus benar-benar dikawal dan berasal dari sumber yang valid serta melalui kajian yang tepat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kuntoro juga menghimbau agar masayarakat tidak mudah percaya dengan berita negatif yang berseliweran. Ia berharap jika masyarakat atau awak media ingin mengetahui detail mengenai PMK, baik cara pencegahan, pengendalian, dan penanggulannya dapat menghubungi Posko yang disediakan oleh Kementan.
Sesuai dengan arahan Karo HIP Kementan tersebut, Polbangtan Yogyakarta Magelang sebagai bagian dari Kementerain Pertanian yang bernaung di bawah Badan Penyuluhan da Pengembangan SDM Pertanian turut mendukung upaya Penguatan KIE PMK. Bambang Sudarmanto, selaku Direktur Polbangtan YoMa sekaligus Moderator pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan edukasi kepada masayarakat seperti siaran radio, pembelajaran kepada mahsiswa, dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
“Melalui Dosen-Dosen Ahli di Jurusan Peternakan dan juga Mahasiswa kami turut memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegehan, pengendalian, dan penanggulangan PMK kepada peternak khususnya, dan masayarakat di sekitar Magelang dan DIY,” terang Bambang.