Sejumlah Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta sambangi Teaching Factory (TEFA) Biofarmaka di Kebun Percobaan Sempu milik Politekni Pembanguna Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa). Maksud kedatangan 11 Mahasiswa tersebut yaitu dalam rangka belajar budidaya jahe merah dan pembuatan video pembelajaran.
Hermawan selaku Kepala TEFA mengatakan bahwa keputusan mahasiswa UPN untuk belajar di TEFA Polbangtan YoMa merupakan pilihan yang sangat tepat. Pasalnya, fasilitas pembelajaran di TEFA Polbangtan YoMa terbilang sangat mumpuni dan dalam pelaksanaan pembelajaran juga telah melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI.
“Polbangtan YoMa telah menjalin kerjasama dengan PT. Naturindo untuk mengembangkan TEFA khususnya fokus pada pengembangan Tanaman Biofarmaka di Kebun Sempu. Mulai dari pembibitan hingga pasca panen sudah disepakati SOP-nya oleh TEFA dan DUDI,” jelas Hermawan.
Didampingi oleh Pengurus TEFA dan Mitra DUDI peserta diajak melihat secara langsung berkeliling kebun Sempu mulai dari lokasi pembibitan tanaman jahe merah, lahan budidaya, hingga pengenalan alat dan teknologi pasca panen.
Hermawan menambahkan bahwa kegiatan budidaya dan pengolahan jahe merah yang dilakukan di Kebun Sempu baru sampai proses produksi dan pengeringan chips jahe merah, sedangkan proses selanjut ya dilakukan di pabrik milik PT Naturindo Indonesia.
Direktur PT Naturindo Indonesia, Teguh Adhinugroho yang turut hadir mendampingi menjelaskan kepada peserta bahwa proses pengolahan jahe merah menjadi produk jadi dilakukan di pabrik karena memerlukan teknologi yang lebih mumpuni.
“Setelah selesai proses pasca panen produk dari Kebun TEFA Sempu, kemudia produk chips dibawa ke tempat produksi PT. Naturindo untuk di ekstrak menjadi Kapsul Jamu dengan teknologi khusus,” jelas Teguh.
Semakin banyaknya kegiatan studi banding atau kunjungan dari pihak lain ini turut menandai bahwa Polbangtan YoMa telah menjalankan fungsinya secara optimal. Sesuai mandat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang berpesan bahwa Polbangtan dan SMK PP harus mampu meresonansi keilmuaanya ke masyarakat luas bukan hanya sebatas sebagai penyelenggara pendidikan.
“Fungsi Polbangtan itu sangat strategis, yaitu sebagai penyedia tenaga handal dan pusat studi,” ujar SYL.
Senada dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM juga turut menyatakan bahwa kampus Polbangtan adalah basis inovasi teknologi pertanian.
“Kampus itu basis penting bagi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian. Potensi yang ada ini tentu harus lebih dioptimalkan lagi. Agar memberi manfaat bagi kesejahteraan secara ekonomi,” papar Dedi.
Kontributor: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc