Sebanyak 20 orang peserta terdiri dari ibu-ibu muda dan remaja putri yang berasal dari Kelompok Wanita Tani Milenial Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta melakukan kegiatan pelatihan penumbuhan dan penguatan kelompok tani petani muda milenial. Kalibawang merupakan salah satu penghasil umbi-umbian diantaranya suweg dan gadung yang banyak ditemukan di Dusun Demangan dan Borosuci, Desa Banjarharjo. Melimpahnya produksi umbi gadung dan suweg belum dibarengi dengan peningkatan hasil bagi petani. Untuk meningkatkan nilai tambah dan harga yang wajar di tingkat petani perlu diadakan praktek olahan pangan yang berasal dari bahan lokal tersebut. Kegiatan ini dalam rangka pelatihan penumbuhan dan penguatan kelompok tani petani muda milenial berlangsung di BPP Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan berlangsung selama dua hari tanggal 8 sampai 9 September 2019, dibuka oleh Agus Wartapa, SP.MP. selaku koordinator kegiatan pengabdian masyarakat wilayah Kabupaten Kulon Progo. Materi yang disampaikan diantaranya Kebijakan Pengembangan SDM Pertanian oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo Ir. Muh. Aris Nugroho, MMA. ”SDM pertanian belum optimal, banyak petani berusia tua serta rendahnya diversifiksi pangan menjadi permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Kulon Progo” demikian kata Aris Nugroho.
Materi Kelembagaan, Kemitraan, Dinamika Kelompok, Budidaya Tanaman Gadung dan Suweg dengan narasumber dari para penyuluh BPP Kalibawang dan materi pengolahan hasil pertanian oleh Ir. B. Budi Setiawati,MP, Dosen Polbangtan YoMa sekaligus pembimbing pengabdian masyarakat wilayah Kulon Progo. Dalam praktek olahan ini tepung gadung dan tepung suweg diolah menjadi kue kelapa gadung cookies dan suweg cookies.
Salah satu peserta, Nur dari KWT Mejing berharap agar pelatihan yang diberikan jangan terlalu banyak teori, tetapi banyak prakteknya sehingga dapat membagikan ilmunya kepada anggota yang lain, setelah pelatihan usai diharapan kedepan produk hasil olahan yang dihasilkan dari bisa dijual ke pasar sehingga dapat meningkatkan penghasilan bagi petani. (Pj)