Penanggung Jawab Upsus Pajale Kebumen, Ir. Ali Rachman, M.Si (Ketua STPP Magelang) berupaya memaksimalkan potensi lahan bera seluas 13.011 hektar di 26 kecamatan.
Ali Rachman mengatakan pemanfaatan lahan bera mengacu pada hasil pantauan Sistem Informasi Monitoring Pertanaman Padi (Simotandi) dari citra satelit Landsat-8 per 14 – 29 Maret 2018, dengan esolusi spasial 30m x 30m dan temporal 16 harian.
“Pemanfaatan potensi lahan bera di Kebumen, Jateng maka pihaknya senantiasa koordinasi dengan dinas pertanian dan pangan Kabupaten Kebumen dan Kodim 0709 Kebumen,” kata Ali Rachman yang juga menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Peternakan – STPP Magelang melalui pernyataan tertulis, belum lama ini.
Menurutnya, lahan bera harus segera diolah dan jangan dibiarkan ´tidur´ terlalu lama karena lahan tersebut apabila diolah sangat berpotensi untuk meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai atau Pajale.
Aplikasi Simotandi
Untuk mengetahui luasan lahan bera, Kementerian Pertanian memanfaatkan aplikasi Simotandi, singkatan dari Sistem Informasi Monitoring Pertanaman Padi yang dapat diakses secara online di http://sig.pertanian.go.id.
Simotandi merupakan penyempurnaan metode perhitungan area luas tanam dan panen yang selama ini menggunakan metode konvensional atau eye estimate menjadi metode ilmiah memanfaatkan citra satelit Landsat-8, milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Kemampuan pengamatan citra satelit Landsat-8 hingga resolusi 30m x 30 m dan temporal 16 harian. Bahkan mendukung pemantauan data standing crop tanaman padi pada beberapa fase pertanaman padi mulai dari fase penggenangan, penanaman, periode, vegetatif satu dan dua, maksimum vegetatif, generatif satu dan dua hingga masa panen.