Indonesia memasuki Tahun pengembangan SDM yang dilakukan dengan meningkatkan ketrampilan penguasaan kompetensi, termasuk kompetensi di sektor pertanian. Salah satu yang dikembangan Kementan adalah komoditas hortikultura. Hortikultura telah berkontribusi dalam pencapaian Produk Domestik Bruto (PDB). Terbukti tahun 2018 capaian PDB Rp 145.379 milyar, menurut Dr. Suwandi Dirjen Hortikultura.
Pada saat ini, Kementan tengah mengambil strategi pengembangan hortikultura buah-buahan berupa peningkatan produksi, nilai tambah, daya saing dan ekspor. Dalam upaya pelaksanaan strategi tersebut, membutuhkan sumberdaya manusia yang professional, mandiri dan berdaya saing. Pemenuhan sumberdaya manusia salah satunya dilakukan dengan pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi, merupakan pendidikan yang berorientasi pada penguasaan kompetensi sesuai dengan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia. Konsekuensinya, pendidikan vokasi harus menggunakan pendekatan lapangan atau praktik langsung, termasuk di Polbangtan Yoma.
Polbangtan Yoma telah mengakomodir pembelajaran praktik langsung di lapangan, termasuk perbibitan hortikultura. “Mahasiswa praktik langsung membibitkan tanaman hortikultura di kebun Dusun Banyakan,” kata Dr Rajiman, Direktur Polbangtan Yoma.
Menurut Dr Rajiman pembelajaran perbibitan ditujukan untuk memberikan bekal menjadi produsen benih hortikultura, khususnya tanaman buah buahan. Tanaman buah yang di praktikkan terdiri dari Durian, Jambu Air dan Alpukat.
Pembibitan tanaman menggunakan metode okulasi, yang diikuti oleh mahasiswa semester 5. Sehingga setelah lulus, mahasiswa akan memperoleh pengalaman pembibitan buah buahan, dan siap menjadi produsen benih.