Yogyakarta – Politeknik Pembangunan Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) kembali menorehkan prestasi gemilang. Melalui salah satu Inovasi Pelayanan Publik Si Juru Tani, Polbangtan Yoma didaulat untuk mewakili Kementerian Pertanian RI dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Si Juru Tani merupakan aplikasi penyuluhan pertanian digital yang memiliki banyak fitur guna memudahkan para petani untuk berkonsultasi dengan para penyuluh dan pakar dalam rangka mendukung keberlanjutan pertanian.
Epsi Euriga, Inovator Si Juru Tani menjelaskan bahwa gagasan Si Juru Tani ini berawal dari hasil proses pembelajaran yang menerapkan konsep Active Class Learning Using IT (ACLIT). Sistem pembelajaran ACLIT dirancang untuk mendorong mahasiswa agar kreatif mengembangkan ilmu yang didapatkan sehingga dapat menghasilkan inovasi di bidang pertanian.
“Tahun 2018 lalu, bersama dengan Fathu Rizqillah dan Faridha, dua mahasiswa yang saya ampu pada mata kuliah Teknologi Informasi Penyuluhan Pertanian berhasil mengahasilkan rancangan aplikasi penyuluhan digital tersebut,” jelasnya lebih lanjut.
Cikal inovasi tersebut kemudian konsisten dikembangkan dan disempurnakan selama kurang lebih dua tahun hingga menjadi aplikasi Si Juru Tani yang kemudian di rilis di Google Playstore. Fitur yang ditawarkan Si Juru Tani cukup lengkap antara lain, fitur artikel pertanian, kalkulator benih dan kebutuhan pupuk, hingga fasilitas membentuk grup Kelompok Tani serta penjadwalan pertemuan kelompok.
Lebih lanjut Epsi menerangkan bahwa Si Juru Tani telah mejadi solusi untuk menjawab permasalahan dan kebutuhan penyuluhan alternatif bagi petani milenial. Selain itu, di masa pandemi COVID 19 yang memaksa hampir setiap kegiatan dilakukan dengan meminimalisir kontak fisik, Si Juru Tani kembali menunjukkan kebermanfaatannya.
“Ternyata aplikasi Si Juru Tani ini dapat mengoptimalkan peran penyuluhan pertanian dengan tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan petani maupun penyuluh di masa Pandemi Covid 19 ini,” imbuh Epsi.
Keunggulan-keunggulan tersebut berhasil menghantarkan Si Juru mewakili Kementan dalam ajang KIPP kategori inovasi umum bersama dengan 9 inovasi dari Unit Kerja Kementan lainnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berpesan kepada Unit Kerja yang menjadi perwakilan bahwa pada ajang kompetesi pelayanan publik ada 4 kunci sukses yang harus diikuti.
“Pertama, inovasi yang saudara gagas harus sesuai dengan tema KIPP 2021 yaitu Percepatan Inovasi Pelayanan Publik unutk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Transfer Pengetahuan di Tatanan Normal Baru. Kedua, inovasi harus memiliki kebaharuan, efektif, bermanfaat dapat direplikasi, dan berkelanjutan. Ketiga, inovasi yang diajukan harus sesuai dengan kategori. Yang terakhir, inovasi harus menunjukan perubahan secara jelas dan tepat, responsif terhadap Covid-19, dan tentunya harus berkontribusi terhadap pencapaian target SDGs,” papar SYL
Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi turut menegaskan bahwa kontribusi inovasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan COVID 19 menjadi poin krusial dalam penilaian KIPP tahun 2021.
“Meskipun kita sekarang masih dalam situasi pandemi, kehidupan masih tetap harus berjalan. Oleh karena itu, inovasi-inovasi yang solutif sangat diperlukan untuk membantu kita tetap berkegiatan di era kenormalan baru ini,” ujar Dedi.
Raihan ini direspon sangat baik oleh Direktur Polbangtan Yoma, Bambang Sudarmanto. Ia menyatakan bahwa segenap civitas Polbangtan Yoma sangat bangga dan akan senantias mendukung pengembangan Si Juru Tani.
“Suatu pencapaian yang luar biasa, aplikasi yang sangat bermanfaat di tengah pandemi. Tentu kami akan terus mendukung upaya pengembangan aplikasi Si Juru Tani. Semoga pada tahap berikutnya Si Juru Tani dapat meraih penghargaan yang tertinggi,” pungkas Bambang.