Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman kerap mengingatkan kepada para petani penerima bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk pandai merawat Alsintan sebagai milik publik, yang dibeli dengan uang rakyat karena perawatan yang baik akan membuat jangka waktu pemanfaatannya bisa lebih lama untuk mendukung peningkatan produksi pangan strategis, dan melakukan mobilisasi pemanfaatan Alsintan.
Seruan itu disampaikan oleh Penanggung Jawab Penanggung Jawab Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan – PJ OPA Yogyakarta, Ali Rachman saat kunjungan kerja di usaha pelayanan jasa Alsintan (UPJA) Madu Traktor di Desa Kemadu, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (28/3) didampingi Koordinator Tim Alsintan STPP Jurluhtan Yogyakarta, Irwan Johan Sumarno; dan para instruktur Alsintan di antaranya Rajendra Rohiyat, Kodrad Winarno dan Budi Wijayanto; dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian – BPP Kutoarjo, Ekowati SP.
“Arahan Mentan, pengelola UPJA diharapkan mendukung mobilisasi Alsintan semaksimal mungkin. Caranya, apabila pekerjaan di sawah telah rampung maka Alsintan dipindahkan ke petani atau kelompok tani lainnya, dengan cara meminjamkan atau menyewakan, dan sebagian uang sewa dimanfaatkan untuk perawatan dan perbaikan Alsintan,” kata Ali Rachman yang juga menjabat Ketua STPP Jurusan penyuluhan pertanian (Jurluhtan).
Dia mengapresiasi kegiatan refresh pengelolaan UPJA Madu Traktor untuk meningkatkan kinerja pemanfaatan Alsintan ke depan mendukung peningkatan produksi pangan strategis khususnya padi, jagung, dan kedelai atau Pajale.
“STPP Jurluhtan Yogyakarta bersikap terbuka mendukung optimalisasi Alsintan yang dicanangkan Mentan Amran Sulaiman melalui kegiatan pelatihan didukung SDM berkualitas di bidang mekanisasi pertanian dari Jurluhtan,” kata Ali Rachman.
PJ OPA Yogyakarta merujuk pada wilayah kerja komando resort militer – Korem 072/Pamungkas di bawah kendali Kodam IV/Diponegoro yang meliputi 10 komando distrik militer (Kodim) dan satu batalion infanteri – Yonif 403/Wirasada Pratista yakni Magelang, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan Yogyakarta.
Seperti diberitakan pertengahan Februari lalu di Pontianak, Kalbar (20/2), Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono menyatakan bahwa Pemerintah RI akan melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan) khususnya 113.515 unit traktor roda dua dan 6.280 roda empat, dan 17.684 mesin panen (combine harvester) di 13 provinsi, yang dihibahkan Kementerian Pertanian kepada para petani pada 2016 dan 2017.
“Dirjen PSP yang punya Alsintan dan saya sebagai kepala BPPSDMP ditugasi oleh Mentan untuk optimalisasi Alsintan yang sudah dihibahkan kepada petani melalui Poktan, Gapoktan, brigade Alsintan kabupaten dan provinsi maupun di Kodim dan Korem, juga unit usaha jasa pelayanan Alsintan atau UPJA,” kata Momon Rusmono di Pontianak, Selasa (20/2) pada rapat pimpinan (Rapim) tentang luas tambah tanam Provinsi Kalimantan Barat.
Sekretaris BPPSDMP, Andriko Noto Susanto pun mengingatkan bahwa Alsintan yang diterima petani dibeli dari uang rakyat oleh Kementerian Pertanian RI, dan Presiden Joko Widodo menginstruksikan memanfaatkan anggaran di kementerian untuk mendukung petani sebagai penyedia utama pangan di negeri ini, karena tanpa kerja keras petani maka bangsa Indonesia akan kelaparan sehingga mengganggu stabilitas dan keamanan negara.
Ekowati SP selaku Koordinator BPP Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo mengapresiasi dukungan STPP Yogyakarta mendukung UPJA setempat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan Alsintan untuk kepentingan petani dan peningkatan produksi pertanian.
“Kami sangat bersyukur dan terima kasih pada perhatian STPP Jurluhtan Yogyakarta menyambangi UPJA di Kutoarjo, sehingga memberi keyakinan pada kami tidak bekerja sendirian, tapi negara hadir di sini diwakili Pak Ali Rachman dan tim untuk memperhatikan dan mendukung kami bekerja,” kata Ekowati SP.
Ali Rachman mengingatkan lagi tentang instruksi Mentan Amran Sulaiman khususnya kapasitas kerja Alsintan per hari seperti traktor roda dua (TR2) adalah 0,3 hektar, 2 hektar untuk TR4, mesin panen kecil/combine harvester (CHK) 0,6 hektar, 1,2 hektar untuk ukuran sedang (CHS) dan yang besar (CHB) adalah 2 hektar.
Irwan Johan Sumarno selaku Koordinator Tim Alsintan STPP Jurluhtan Yogyakarta menyerukan UPJA Madu Traktor untuk merawat Alsintan bantuan pemerintah, pemanfaatan maksimal diikuti perawatan kebersihan dan mesin secara berkala, harga sewa terjangkau petani, mengubah sudut pandang dari sistem individu menjadi kelompok sehingga hamparan sawat lebih luas, memanfaatkan combine harvester akan membuat hasil panen padi lebih bersih dan meminimalisir losses gabah kering panen (GKP).
“Kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan lapang untuk praktik perawatan dan mobilisasi traktor di wilayah Gapoktan Madu Makmur di Desa Kemadu,” kata Irwan JS melalui pernyataan tertulis.