Terjun Langsung, Polbangtan Kementan Pantau Komoditas Pangan di Pasar Kepuh Kuningan

KUNINGAN. Menghadapi Bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk pantau ketersediaan bahan pangan pokok secara langsung. Hal ini sebagai salah satu wujud konkrit komitmen Kementerian Pertanian untuk senantiasa menjamin ketahanan pangan nasional tetap kuat dalam kondisi apapun.

“Saya pantau terus perkembangan stok dan harga pangan pokok setiap minggunya. Semua pejabat saya harus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah”, jelas Syahrul Yasin Limpo – Menteri Pertanian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagai sistem pendeteksian peringatan dini atau early warning system (EWS) ketersediaan bahan pangan pokok di tengah-tengah masyarakat dan dasar pengambilan kebijakan secara cepat dan tepat.

“Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi treatment Pemerintah”, imbuh Dedi Nursyamsi.

Tidak terkecuali Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, yang juga mendapat mandat untuk melakukan monitoring ketersediaan, kebutuhan, dan harga komoditas pangan di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas terkait.

R. Hermawan, bertindak mewakili Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, yang terjun langsung ke pasar menyatakan bahwa kolaborasi antara Kementan dan Dinas terkait merupakan kunci untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan pokok.

“Kementerian Pertanian berkomitmen serta turut andil untuk bersama-sama dengan Kementerian lain dan Pemerintah Daerah bersama SKPD untuk menjaga ketahanan stok dan stabilitas harga komoditas pangan. Di Kabupaten Kuningan, kami bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian beserta Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian, terus memonitoring, mendata ketersediaan pangan, kebutuhan pangan masyarakat dan pergerakan harga pangan”, jelas R. Hermawan, Kepala UPPM Polbangtan Yogyakarta Magelang.

Ditambahkan Ahmad Juber, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, bahwa pihaknya juga telah meluncurkan aplikasi digital yang membantu masyarakat di wilayahnya untuk mengakses harga pangan secara mudah dan real time.

“Masyarakat Kuningan saat ini bisa mengakses informasi harga pangan melalui “SiBaDU MiRakyat” atau Aplikasi Pelaku Ekonomi Kerakyatan. Melalui link https://bankdata.wimarket.id/ , masyarakat, petani, produsen pangan, pedagang bisa memantau harga pangan di tingkat pasar, seperti Pasar Kepuh, Pasar Ciawigegang dan seterusnya”, terangnya.

Dari pantauan Tim di lapangan, khususnya di Pasar Kepuh Kuningan, harga bahan pangan masih terpantau wajar. Tercatat harga daging sapi dan daging domba per kilo pada kisaran 130 ribu rupiah, sementara daging ayam ras pada harga 36 ribu, telur ayam 24 ribu, disusul harga cabai rawit dan cabai merah serta bawang merah pada harga 30 ribu, 28 ribu, dan 24 ribu rupiah.

Diakui oleh pedagang setempat, di Minggu ke dua Bulan Ramadhan ini belum terjadi kenaikan permintaan dan harga barang yang signifikan dibandingkan hari biasa, “Jalan minggu ke-2 Bulan Ramadhan, belum ada permintaan yang tinggi dari pelanggan dan masyarakat Kuningan di Pasar Kepuh. Kalau ramai, kami baru bisa tutup jualan jam 4 sore untuk melayani pembeli, sekarang mah paling sekitar jam 2 udah bisa pulang, tutup dagangan. Kalo harga di pasar sejak beberapa bulan lumayan stabil, kami sesuai kiriman dapatnya barang dari supplier ke Pasar. Stok untuk dagangan juga aman karena produsennya banyak dari Kuningan dan sekitarnya”, kata Sulaeman, Pedagang Pasar Kepuh Kuningan.

Leave a Reply

Skip to content