Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) melalui Unit Peneleitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian 2021 secara daring. Kegiatan pemaparan hasil penelitian tersebut merupakan salah satu upaya polbangtan YoMa dalam mendukung target Kementerian Pertanian dalam menngalakkan diseminasi inovasi bidang pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap agar hasil penelitian dan rekayasa teknologi dapat diadopsi pada sektor pertanian dan sektor industri serta dapat dimanfaatkan untuk mendukung Program Strategis Kementan.
Senada dengan pernyataan Menteri, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menegaskan bahwa pertanian di era modern tidak bisa terlepas dari penerapan hasil penelitian. Berbagai hasil penelitian diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian.
Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto mengapresiasi kegiatan penelitian yang aktif dilakukan oleh Dosen Polbangtan YoMa. Menurutnya kegiatan Penelitian ini sangat penting dilakukan guna menunjang kualitas pendidikan vokasi pertanian.
“Dosen harus aktif melakukan penelitian, mengembangkan inovasi, sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki Dosen juga terus terupdate dan tentunya akan berimbas positif pada kegiatan pembelajaran mahasiswa,”terang Bambang.
R. Hermawan selaku Kepala Unit UPPM mengatakan bahwa seminar hasil ini merupakan salah satu ajang para Dosen Polbangtan YoMa untuk mengadu ide dan gagasan dalam mengembangakan dunia pertanian.
“Melalui kegiatan penelitian, selain mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan ajang adu kualitas Dosen,”ujar Hermawan.

Seminar hasil penelitian Polbangtan YoMa membahas delapan judul penelitian dari delapan peneliti dan terbagi menjadi 2 sesi prensentasi.
Pada sesi pertama pemaparan hasil pertanian didominasi topik perbenihan mulai dari produksi benih, pengujian mutu benih, dan kajian usahatani benih, serta satu topik tentang kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI)
Sedangkan pada sesi kedua, topik penelitian cukup beragam mulai dari analisis kelayakan finansial, kajian Peran Duta Petani Milenial, uji kandungan minuman Bunga telang, hingga teknologi budidaya melon hidroponik.
Topik penelitian yang cukup beragam ini dinilai Hermawan cukup baik dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan vokasi. Pasalnya hasil penelitian ini tentunya akan digunakan sebagai referensi bahan ajar atau bahkan dapat dikembangkan menjadi kegiatan pengabdian masyarakat.
“Kami berharap hasil penelitian ini tidak hanya berhenti sampai dengan pada ranah tulisan saja namun dapat dikembangkan menjadi kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya petani,”tandasnya.