Sebagai bagian dari komitmen penerapan Teaching Factory (TEFA), Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) melakukan inisiasi kerjasama dengan SAPDO PALON, salah satu produsen jamu dan produk-produk herbal di daerah Nguter Sukoharjo Jawa Tengah. Hal ini dilakukan karena Polbangtan YOMA ingin mengembangkan Program Studinya yang salah satunya adalah Agribisis Hortikultura minat Biofarmaka.
Sabdo Palon merupakan perusahaan jamu yang sudah berkembang cukup lama dengan produk berupa kapsul, serbuk maupun sirup herbal. Dalam kesempatan tersebut, TIM Polbangtan YOMa yang diwakili oleh R. Hermawan, SP.,MP dan Kodrad Winarno, S.TP., M.AgriCom diterima oleh Ibu Condro, sebagai pemilik dari Perusahaan Jamu Sabdo Palon. Pada pertemuan tersebut, beberapa peluang kerjasama yang akan ditindaklanjuti adalah bahwa Sabdo Palon bersedia menerima magang dan PKL mahasiswa di lokasi produksi jamu Sabdo Palon.
Selain itu, perusahaan jamu tersebut bersedia untuk menjadi mentor usaha dan juga menjadi dosen tamu pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Polbangtan YOMA. Kerjasama ini diharapkan akan mendukung kegiatan pratek mata kuliah Program Studi Agribisnis Hortikultura Biofarmaka.
Pada inisiasi kerjasama tersebut, Ibu Condro menerangkan bahwa saat ini Sabdo Palon selain memproduksi produk-produk herbal, juga mengembangkan agrowisata biofarmaka yang berada kurang lebih 2 km dari kantor utama Sabdo Palon. Oleh karena itu, selain Polbangtan YOMA bisa mengirimkan mahasiswa untuk kegiatan magang dan PKL di perusahaan tersebut, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melakukan kajian yang ada di kebun agrowisata biofarmaka tersebut.
“Kerjasama ini akan di kembangkan akan dirintis untuk menunjang praktek mata kuliah yang ada di Program Studi Agribisnis Hortikultura Biofarmaka”, ungkap dosen Kewirausahaan ini.
Senada dengan R. Hermawan, Kodrad Winarno, S.TP., M.AgriCom, selaku Tim TEFA Polbangtan YOMA, menyampaikan bahwa dalam pengembangan TEFA ke depan, perusahaan seperti SAPDO PALON ini sangat dibutuhkan. “Perusahaan ini bisa menampung hasil simplisia yang diproduksi oleh para mahasiswa Polbangtan YOMA, sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak”, ungkap Kodrad Winarno. Inisiasi kerjasama ini juga mendapat respon positif dari ibu Condro. “Perguruan Tinggi yang dapat memproduksi simplisia seperti Polbangtan YOMA inilah yang kami tunggu-tunggu, apalagi mereka akan mencetak tenaga-tenaga muda profesional yang akan menjadi usahawan di bidang biofarmaka”, pungkas Ibu Condro.