Kemajuan Teknologi dan digitalisai pada era belakangan ini merupakan sebuah peluang dan potensi yang besar. Digitalisasi telah diakui mampu memudahkan hidup manusia dalam segala aspek tidak terkecuali pada aspek bisnis dan usaha. Istilah digital marketing sudah semakin menggema belakangan ini. Konsep digital marketing menjurus pada upaya atau kegiatan pemasaran yang menggunakan perangkat elektronik dan internet yang dipadukan dengan strategi pemasaran.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berulang kali turut menekankan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan inovasi teknologi bagi kemajuan dan peningkatan hasil pertanian.
“Sekarang ini, kalian punya era yang lebih bagus dari era saya dulu. Kenapa? Sekarang kamu bisa tahu kapan datangnya hujan, seperti apa panen, seperti apa hama dan lainnya, cukup dari smartphone. Jadi manfaatkanlah teknologi ini sebaik-baiknya,” kata Mentan SYL.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa Kementan berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian dan meningkatkan jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Targetnya, katanya lagi, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta menekan urbanisasi.
Menyadari hal tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) sebagai penyelenggara pendidikan vokasi pertanian yang mempunyai target mencetak wirausahawan muda handal di bidang pertanian membekali mahasiswanya dengan Sertifikasi Kompetensi (Serkom) Digital Marketing.
Bekerjasama dengan MarkPlus Institute, sebanyak 33 Mahasiswa Semester 7 Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (Prodi PPB) akan menjalani serkom, diawali dengan pembekalan berbagai materi selama kurang lebih satu bulan lamanya.
“Mahasiswa akan difasilitasi dengan pembelajaran on-line melalui e-learning terkait materi digital marketing selama satu bulan disertai kemudian dilanjutkna dengan ujian atau asessment dan jika dinyatakan kompeten akan mendpaat sertifikat kompetesni yang dirilis oleh MarkPlus Institute dan berlaku selama 3 tahun,” terang Hanif Artafani, perwakilan MarkPlus Institute.
Materi yang akan diperoleh mahasiswa selama pembelajaran e-learning antara lain Developing Digital Marketing, Content Marketing for Brand Builbing, Social Media and Analytical Marketing, dan Searh Marketing dengan 16 modul pembelajaran.
“Materi pembelajaran disusun secara komprehensif dimulai dari pemahan konsep digital marketing, desain konten, pengembangan platform media sosial dan marketing analytics, hingga pengoptimalan SEO, SEM, dan google Ads,” rincinya.
Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto saat membuka kegiatan Serkom mengatakan bahwa pihaknya sangat konsen terhadap upaya pengintegrasian kewirausahaan dalam kurikulum pembelajaran. “Integrasi ini penting dilakukan karena target output kita salah satunya adlam menciptakan job creator handal di bidang pertanian. Jadi jiwa-jiwa wirausaha ini harus benar-benar tertanam dalam diri masing-masing mahasiswa,” ungkapnya.
Sertifikat Kompetensi ini, lanjut Bambang, kelak akan mendatangkan banyak manfaat bagi mahasiswa. “Sertifikat ini merupakan salah satu bukti bahwa kompetensi kita benar-benar teruji dan diakui. Ini akan menjadi bekal kalian semua anak-anakku, untuk siap terjun ke dunia pasca kampus,” kata Bambang.
Pihaknya berharap peserta Serkom dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan mempelajari titik-titik kritis pada aspek digital marketing. “ke depan, bisa jadi semuanya sudah serba digital, serba teknologi. Tidak ada pilihan lain, kita harus mampu beradaptasi dan menguasai teknologi agar bisa survive ke depannya. Saya harap kalian semua bisa mengikuti kegiatan dengan baik, menyerap ilmu yang diberikan dan mempraktekannya dengan baik,” pungkas Bambang.