Berbisnis Tak Cukup Modal Teknis,Tapi Juga Nyali Besar

Liputan Khusus

oleh : Joni Kurniawan Hasan

stppyogyakarta.com – Sebagai agen pembaharu, penyuluh dituntut untuk selalu mengembangkan diri dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari orang-orang yang disuluh, bahkan ia juga harus bisa menjadi problem solver terhadap petani yang mengalami permasalahan dalam usaha pertaniannya. Realitas inilah yang kemudian menjadi salah satu dasar mengapa mahasiswa di Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta diharuskan mengambil mata kuliah kewirausahaan.

Menurut salah satu dosen pengampu mata kuliah tersebut, R Hermawan menyatakan bahwa kompetensi dasar yang ingin dicapai dari mata kuliah kewirausahaan adalah agar mahasiswa memahami dan mampu menerapkan kepemimpinan dalam wirausaha,  motivasi kewirausahaan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan usaha, menghitung studi kelayakan serta praktek menjalankan usaha.

Bagi sebagian mahasiswa yang melakoni kegiatan perkuliahan yang melulu praktek itu mengaku mendapat pengalaman baru terutama ketika ingin memasarkan produk yang mereka buat. Seperti yang diungkapkan oleh Agung Wahyudi, salah seorang mahasiswa yang kebetulan memilih komoditas timun sebagai pilihan usahanya menuturkan betapa sulitnya mencari celah pasar untuk bisa memasukkan produknya. ”Kendalanya saat pemasaran pak, dan lebih parahnya lagi kami ini tidak punya cukup nyali untuk menjajakan produk yang kami hasilkan” keluh Agung.

Mhs.Wirausaha

Berbeda dengan Haryadi, mahasiswa yang juga sedang menjalani praktek kewirausahaan dan memilih kangkung darat sebagai komoditas usahanya itu tampak lebih optimis karna ia sudah memiliki channel yang siap menampung produknya.

Sementara itu, terkait dengan permasalahan yang dihadapi mahasiswa, R.Hermawan selaku dosen konselor mata kuliah kewirausahaan berpendapat bahwa justru pengalaman semacam itu akan memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang situasi sesungguhnya di lapangan.”disinilah pentingnya menelaah peluang usaha dulu sebelum menentukan jenis usaha agar tidak terjadi hal semacam itu” paparnya.

Semoga kegiatan praktek semacam itu bisa membawa manfaat kepada mahasiswa dan ketika di lapangan nanti para mahasiswa mampu memberi solusi bagi petani terhadap permasalahan serupa. Dan yang lebih penting lagi para mahasiswa kelak setelah lulus, mahasiswa dapat membantu petani dalam hal penyadaran, memotivasi petani bahwa sebenarnya petani itu mampu menjadi wirausahawan.[JK]

Leave a Reply

Skip to content