Cetak Agropreneur Berkualitas, Mahasiswa Polbangtan Kementan Dibekali Sertifikat Kompetensi Manajemen Produksi

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang menggelar sertifikasi kompetensi bagi Mahasiswa Semester 8 Program Studi Agribisnis Hortikultura. Hal ini sebagai wujud komitmen Polbangtan Yogyakarta Magelang untuk menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM) pertanian yang unggul baik sebagai job seeker maupun job creator.

Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menyatakan bahwa peningkatan kompetensi SDM bidang pertanian harus dilakukan, “Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.”

Dikuatkan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, yang menyatakan bahwa Kementerian Pertanian, khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi ini.

“Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensikerja nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional, dan standar khusus,” kata Dedi.

Uji Kompetensi yang dilaksananakan selama 3 hari ini, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP) yang berlisensi BNSP dan menghadirkan 4 asesor yang teruji dibindangnya. Geraldo A. Rimartin, dalam laporannya sebagai ketua pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 35 Mahasiswa Prodi AH yang akan lulus pada tahun ini dengan skema uji kompetensi manajemen produksi.

“Sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan SDM pertanian yang kompeten, profesional, mandiri, dan berdaya saing di bidang pertanian kami berkomitmen untuk membekali lulusan dengan sertifikat komptensi. Salah satunya melalui kegiatan sertifikasi manajemen produksi bagi mahasiswa prodi AH yang dilaksanakan kali ini,” ujar Geraldo.

Kompetensi Manajemen produksi penting dikuasai oleh lulusan, sambung Geraldo, karena Manajemen Produksi merupakan bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran mengkoordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. “Untuk mengatur produksi, perlu adanya keputusan yang ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan. Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.”

Sementara, Sunarbowo, Koordinator Asesor mengatakan bahwa manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk mencapai komptensi tersebut, peserta harus memenuhi 10 kompetensi inti dan 6 kompetensi pilihan.

“Untuk dinyatakan kompeten peserta harus melalui unjian tertulis dan presentasi serta memenuhi 10 kompetensi inti antara lain menetapkan rencana agribisnis, memonitor kinerja, mengelola modal usaha, mengelola keunagan, hingga mengelola proses penilaian kinerja individu,” ujar Sunarbowo.

Leave a Reply

Skip to content