DIALOG Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada kunjungan kerja di daerah kerap menimbulkan kejutan dan memancing gelak tawa sehingga memeriahkan suasana seremonial, seperti saat dialog dengan seorang wanita penyuluh pertanian di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Meskipun bukan termasuk sosok yang diundang Mentan naik ke podium terkait pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi tenaga harian lepas/tenaga harian bantu (THL-TB), dia nekat menghampiri Mentan lantaran ngidam ingin berfoto dan perutnya yang sedang dihamil agar dielus oleh sang menteri, “supaya anak saya kelak hebat seperti pak menteri,” katanya.
Mentan berdiplomasi dengan cerdik untuk menolak secara halus keinginan sang wanita hamil yang sedang ngidam, kepingin perutnya dielus Mentan, dan hanya keinginannya untuk foto selfie yang dipenuhi.
Hal menarik dari ´acara tak terduga´ ini adalah percakapan singkat Mentan Amran Sulaiman dengan sang penyuluh pertanian di atas podium di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (18/4) pada kegiatan Apel Siaga Toko Tani Indonesia (TTI) menghadapi Ramadan dan Lebaran 2017.
“Sudah diangkat belum?” tanya Mentan.”Saya THL-P2BN dari provinsi…..” katanya.”Ini THL mana lagi? Ini provinsi?… Anakku tercinta, persoalan laut jangan dibawa ke darat,” tukas Amran Sulaiman.Mana penyuluh THL dari kementerian? Sini satu orang …. naik ke sini…!!!!
Mentan pun meminta sang penyuluh pertanian provinsi untuk turun dari podium, namun dia menolak seraya berbisik. “Ohhh … nggak mau turun, karena kepingin berfoto sama menteri…??” Kejadian dadakan tersebut tak pelak membuat para hadirin tergelak termasuk Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo; Asisten Teritorial (Aster) Kasad Brigjen Widagdo Hendro Sukoco; Pelaksana Tugas (Plt) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Kebijakan Presiden
Dalam arahannya, Mentan Amran Sulaiman mengingatkan bahwa pengangkatan penyuluh pertanian THL-TB karena kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang mengubah ketentuan moratorium penerimaan PNS.
“Itulah hebatnya Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, meskipun moratorium PNS, Presiden Jokowi mengecualikan penyuluh pertanian karena beliau senang setelah produksi pangan khususnya beras meningkat,” kata Mentan.
“Berapa orang PPL di Karawang yang memenuhi syarat diangkat?” tanya Mentan. “Ada 24 orang di Karawang,” jawabnya. Kepada sang penyuluh dan rekan-rekannya, Mentan meminta syarat untuk menerima surat keputusan (SK) pengangkatan mereka apabila mampu menyerap 200 ton gabah ke Bulog. “Sanggup?”
“Mana pejabat Bulog dari Jawa Barat? Saya ringankan beban bapak. Itulah menteri pertanian, sinergi dengan seluruh pihak. Insya Allah lulus kalau ikhlas bekerja untuk petani dan rakyat,” pesan Mentan.
Sumber: http://berita2bahasa.com/berita/08/07522004-diplomasi-mentan-hadapi-penyuluh-pertanian-ngidam-foto-selfie