Gandeng DPA Kementan, Sekolah Lapang Bawang Merah di DIY Berjalan Sukses

Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu media pembelajaran yang gencar dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petani. Upaya ini juga tidak terlepas dari langkah yang ditempuh guna mencapai target pembangunan pertanian yaitu menjamin ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan petani harus bisa menjaga dan meningkatkan produktivitas tanamannya. “Petani harus mampu menggenjot tanaman. Karena, produktivitas yang meningkat itu bisa membantu petani meningkatkan pendapatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMDP), Dedi Nursyamsi mengatakan, petani tidak boleh hanya sekadar tanam, panen, dan jual.

“Pengetahuan petani harus ditingkatkan. Petani harus mengetahui bagaimana cara menjaga tanaman, meningkatkan produktivitas, mengemas hingga menjualnya. Petani harus tahu aktivitas pertanian dari hulu sampai hilir,” katanya.

Menggandeng Duta Petani Andalan (DPA) Kementerian Pertanian, Janu Riyanto, Dinas Pertanian Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman sukses menjalankan Sekolah Lapang (SL) Komoditas Bawang Merah di Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta.

Kesuksesan kegiatan SL ini salah satunya ditandai dengan hasil panen yang melimpah. Dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Perwakilan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Perwakilan BPTP Yogykarta, Anggota Komisi B DPRD DIY, kegiatan SL yang dilakukan sejak Februari 2022 lalu ini berhasil memanen 26 ton bawang merah basah.

Diterangkan oleh Janu Riyanto, DPA Kementan sekaligus Ketua Forum Komunikasi Petani Kalasan, bahwa acara panen bawang merah ini juga merupakan bagian dari kegiatan Sekolah Lapang Tahun 2022.

“Sekolah Lapang ini diikuti oleh sebanyak 225 peserta. Adapun yang ditanam adalah bawang merah varietas tajuk di lahan seluas 1 hektar. Hasil yang dipanen sebanyak 26,7 ton bawang basah. Jika dikonversi kering dengan hitungan 65%  jadi diperoleh hasil kering sekitar 17,3 ton,” jelasnya.

Lebih lanjut Janu menerangkan bahwa melalui kegiatan SL ini petani juga banyak belajar mengenai teknologi pertanian dianatranya yaitu penggunaan varietas unggul baru (VUB), teknik perlakuan benih, penggunaan kapur untuk lahan, aplikasi trichoderma, pemupukan seimbang, dan pengendalian HPT dengan pemanfaatan refugia.

Bupati Sleman, Danang Maharsa mengaku bangga dengan para petani karena berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Sleman. Menurutnya kesejahteraan petani dapat lebih meningkat jika terus diberikan pendampingan dan dukungan dari berbagai pihak.

“Berkat Kolaborasi beebrapa pihak baik Dinas Pertanian Sleman, Polbangtan Yogyakarta Magelang, BPTP Yogykarta,, dan BPP serta petani, pembangunan pertanian di wilayah Sleman semakin maju dan berkembang,” ujarnya.

Lebih lanjut Danang menyebut petani sebagai pahlawan pangan. Dikatakan bahwa petani akan selalu berjuang demi menghasilkan hasil panen yang baik dalam berbagai situasi dan kondisi. “Ada seorang tani yang bilang sama saya, mau harganya naik apa turun, petani akan terus menanam. Panas atau hujan tetap menanam. Karena itu sudah hobi,” kata Danang.

Sementara pada kesempatan yang sama, Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang yang diwakili oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (UPPM), Hermawan menerangkan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam upaya pembangunan pertanian di wilayah DI Yogyakarta. Dijelaskan oleh Hermawan bahwa berdampingan dengan lahan SL tersebut juga dilaksanakan kegiatan penelitian mengenai daya adaptasi dan produktivitas varietas unggul baru bawang merah yang digawangi oleh Dosen Polbangtan Yogyakarta Magelang.

“Di sebarang lahan SL ini ada lahan penelitian kami yang juga meneliti tentang bawang merah. Jadi petani mendapat manfaat dobel, bisa belajar di lahan SL sekaligus stdi banding ke lahan penelitian,” terang Hermawan.

Leave a Reply

Skip to content