Perkuat Sistem Pengawasan dan Pengendalian, Polbangtan YoMa Lakukan Monev Kinerja

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian lakukan monitoring dan evaluasi (monev) menyeluruh terhadap kegiatan lembaga tahun 2021 pada Selasa (9/11) hingga Kamis (11/11). Pelaksanaan monev tersebut merupakan salah satu wujud konkrit komitmen Polbangtan YoMa dalam menegakan pengawasan dan pengendalian di lingkungannya sekaligus sebagai upaya pengawalan terhadap pencapaian target kinerja lembaga.

Kegiatan turut menghadirkan narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, Suyitno. Pada kesempatan tersebut, Suyitno menyampaikan materi mengenai Penguatan Pengendalian Pada Kinerja Polbangtan. Menurutnya kegiatan pengendalian penting dilakukan guna membantu meyakini bahwa ada tindakan-tindakan yang perlu diambil dalam rangka mengantisipasi risiko.

“Kegiatan pengendalian dapat meminimalisir ternjadinya risiko yang tidak diharapkan, setidaknya ada 4 wujud pengendalian yaitu penetapan kebijakan, penetapan prosedur, penetapan teknik dan mekanisme, serta tersedianya SOP kegiatan,” ungkapnya.

Sedangkan aktivitas pengendalian dapat dimulai dari kegiatan reviu atas kinerja yang bertujuan untuk membandingkan antara capaian dan target serta menelaah kesesuaian proses dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.

“Kegiatan monev yang dilakukan sekarang ini merupakan satu langkah yang bagus, untuk memastikan setiap kegiatan terlaksana dengan baik dan benar, tidak cacat prosedur,” lanjut Suyitno.

Selain dua hal tersebut, Suyitno juga mengungkapkan bahwa pembinaan SDM, pengelolan informasi, pengendalian fisik atas aset, pemisahan fungsi untuk menghidari benturan kepentinga, otorisasi atas transaksi, pencatatan dan dokumentasi merupakan serangakaian aktivitas pengendalian yang harus dilakukan.

“SDM yang berkualitas, yang akuntabel menjadi kunci pokok. Karena sebaik apapun sistem, tanpa SDM yang mumpuni tidak akan maksimal fungsinya. Begitu juga kegiatan pencatan dan dokumentasi sangat penting dilakukan sebagai bukti kuat jika ada trouble dikemudian hari,” pesan Suyitno.

Pengendalian internal secara komprehensif sangat penting untuk menjamin ketercapaian target kinerja secara akuntabel. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya upaya pencegahan dan membangun integritas sebagai banteng individu di Kementan dalam pelaksanaan tugas.

Dirinya menyadari besarnya tugas yang menjadi tanggung jawab jajaran di Kementan, khususnya terkait dengan pembuatan kebijakan-kebijakan strategis di kementeriannya.

Hal Senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsyi, “Sistem pengendalian internal itu ibarat bagaimana kita mengendalikan kesehatan kita sendiri. Kalau SPI kita berjalan baik, Insha Allah Itjen tidak perlu masuk atau BPK, apalagi KPK.”

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa pengawasan dan pengendalian bukan hanya menjadi tugas Tim Satuan Pengendalian Internal (SPI) saja.

“Pengendalian dan pengawasan harus menjadi tanggung jawab setiap pegawai. Paling tidak setiap individu dapat menjadi pengendali dan pengawas atas dirinya sendiri,” ujar Bambang.

Pada kesempatan itu, Bambang juga menekankan pentingnya membangun komunikasi yang efektif demi tercapainya kinerja yang optimal.

“Komunikasi itu sebagian dari solusi, jadi berkomunikasilah dengan baik, tidak hanya ke atasan namun juga ke rekan kerja agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan tuntas,” pesannya.

Leave a Reply

Skip to content