Sambut Musim Panen, Alumni Polbangtan Kementan Bantu Petani Prediksi Produktivitas Jagung di Boyolali

Memasuki masa panen jagung, sejumlah alumni Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang tergabung dalam Tim Pendampingan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) turun langsung ke lahan petani Kabupaten Boyolali guna mengawal produksi jagung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo, jagung merupakan salah satu komoditi yang harus terus digenjot produksinya. Pihaknya juga memastikan pasokan jagung pada 2021 dalam kondisi aman terkendali.

“Tidak ada masalah dengan stok jagung kita tahun ini, kecuali cari jagung sampai 7.000 ton di supermarket tidak mungkin dapat, tapi kalau turun ke petani pasti ada,” tegas SYL

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengaskan hal yang serupa.

“Tantangan harus kita hadapi adalah memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas harus dilakukan termasuk lewat peningkatan produktivitas jagung,” kata Dedi.

Bekerjasama dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian setempat, Tim Pendampingan bersama dengan Dosen Polbangtan YoMa melakukan pemantauan produktivitas jagung dengan melakukan ubinan di sentra jagung Kecamatan Teras dan Kecamatan Nogosari.

Hasil ubinan di dua wilayah tersebut menunjukkan bahwa prediksi produktivitas jagung rata-rata mencapai 9-11 ton/ha pipil kering untuk Kecamatan Teras dan 8,3 ton/Ha bonggol untuk Kecamatan Nogosari.

“Kecamatan Teras khususnya Desa Kopen ini memang salah satu sentra tanaman jagung di Boyolali. Panen di wilayah kami estimasinya dimulai bulan Oktober ini, oleh karena itu kita lakukan ubinan terlebih dahulu untuk memprediksi hasil panen dan dibandingkan dengan panen riilnya nati,” jelas Widodo, salah satu PPL Kecamatan Teras.

Isti Khamidatul Khasanah, Koordinator Tim Pendampingan PEN Boyolali sekaligus alumni Polbangtan YoMa memaparkan bahwa berdasar data Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Teras luas lahan yang ditanami jagung pada Musim Tanam 3 (Mei-Oktober) 2021 di Desa Kopen kurang lebih seluas 100 Ha dan akan dipanen bertahap mulai Oktober- Desember mendatang.

“Estimasi panen bulan Oktober ini kurang lebih seluas 10 Ha, bulan November mendatang sekitar 20 Ha, dan sisanya dipanen pada bulan Desember mendatang,” rinci Isti.

Jika hasil prediksi ubinan ini tidak meleset maka dapat dipastikan stok jagung di Boyolali aman. Siti Nur Laela, salah satu Dosen Polbangtan YoMa yang hadir dalam kegiatan mengatakan bahwa kegiatan pendampingan monitoring produksi jagung tersebut bisa dijadikan acuan untuk bahan evaluasi pada musim tanam berikutnya. Sebagai apresiasi dan upaya peningkatan produksi jagung, Kementerian Pertanian juga memfasilitasi saprodi berupa benih jagung kepada petani.

“Kami berharap produktivitas jagung di Kabupaten ini terus meningkat dan dapat berkontribusi menjaga keaman stok jagung nasional,” kata Laela.

Source: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc

Leave a Reply

Skip to content