Siapkan SDM Pertanian Bertaraf Internasional, Kepala Pusat Pendidikan Kementan Tinjau langsung Program Pelatihan Bahasa Jepang

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti, turun langsung tinjau pelaksanaan Pelatihan Bahasa Jepang bagi Mahasiswa Tingkat akhir di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA). Dalam lawatan kerja kali ini, Idha meninjau langsung proses pembelajaran guna memastikan kegiatan berjalan lancar sekaligus memberikan kuliah motivasi kepada peserta pelatihan yang berada di Kampus Pertanian Yogyakarta dan Kampus Peternakan Magelang.

Kegiatan pelatihan bahasa ini merupakan salah satu upaya Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya Mahasiswa Polbangtan agar mempunyai nilai tambah dalam persaingan pasca kampus nantinya.

“Kegiatan pelatihan bahasa Jepang ini merupakan salah satu rangkaian program magang Jepang yang bertujuan untuk menyiapkan Mahasiswa menjadi Specified Skilled Worker atau SSW yang akan dikirim ke Jepang selama 3 tahun” jelas Idha.

Seperti dikatakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, program pendidikan dan pelatihan ini memberi kesempatan kepada petani muda Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia.

“Nantinya program ini akan memberi kesempatan kepada petani muda baik laki-laki maupun perempuan yang akan memainkan peran penting dalam pertanian dan pembangunan pedesaan di Indonesia untuk  kerja dan belajar bersama pertanian di Jepang,” ujar SYL.

Sementara, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, lewat program ini, para petani muda akan belajar seputar teknik pertanian, keterampilan manajemen pertanian, kegiatan pemuda pertanian, hingga fungsi masyarakat pedesaan di Jepang.

Untuk dapat lolos menjadi SSW, peserta harus melalui dua tahapan ujian yaitu ujian bahasa Jepang dan ujian Ketrampilan teknis. “Mahasiswa Polbangtan saya yakin sudah tidak diragukan lagi kemampuan teknisnya karena selama kuliah 4 tahun benar-benar digembleng di lapangan. Pembekalan bahasa Jepang ini tentunya akan meningkatkan kesempatan mereka untuk lolos,” kata Idha.

Lebih lanjut Idha menjelasakan bahwa dalam pelaksanaannya Pusdiktan juga menggandeng Persol Global Workforce Co. Ltd, perusahaan pengembang SDM yang berasal dari Jepang. Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan intensif selama 3 bulan. “Peserta dilatih intensif oleh instruktur baik instruktur native maupun instruktur dari Indonesia selama 3 bulan secara hybrid,” imbuh Idha.

Nantinya, sambung Idha, peserta yang sudah selesai melakukan magang dari Jepang selama 3 tahun ini diharapkan pulang ke tanah air dengan membuat rencana kerja, untuk membangun daerahnya melalui pengembangan pertanian dengan menerapkan teknologi yang diperoleh dari Jepang, dapat link dengan offtaker Jepang baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Sepulangnya dari Jepang, adik-adik kami harapkan bisa menjadi kampiun petani muda di daerahnya masing-masing, menjadi mitra Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian di daerahnya. Jadi selama di Jepang nanti adik-adik jangan semata-mata hanya bekerja, tapi pelajari juga cara kerjanya, etos kerjanya, dan pelajari juga teknologi-teknologinya,” pesan Idha kepada peserta pelatihan.

Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan YOMA yang turut mendampingi saat peninjauan menjelaskan bahwa pada tahun 2022/2023 ada sebanyak 25 Mahasiswa Tingkat Akhir Polbangtan YOMA berkesempatan untuk mengikuti pelatihan bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh Pusdiktan.

“Mahasiswa menjalani pelatihan 5 hari dalam seminggu dengan. Dengan pelatihan intensif ini kami harapkan mereka dapat lebih siap dan mendapat bekal yang cukup jika nantinya dimagangkan ke Jepang. Sebanyak 25 mahasiswa ini melaksanakan kegiatan pelatihan disela-sela aktivitasnya sehari-harinya sebagai mahasiswa tingkat akhir yang juga harus mulai menyiapkan TA,” kata Bambang.

 

Leave a Reply

Skip to content