Ketersedian pangan dan harga 12 bahan pangan pokok strategis di Pasar Banjar, Provinsi Jawa Barat terpantau stabil. Hal ini berdasarkan dari hasil sidak Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Kementerian Pertanian. Kegiatan sidak ini selain sebagai langkah untuk mengawal ketersediaan pangan pokok, namun juga upaya dini mengantisipasi kelangkaan persediaan dan gejolak harga.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengawal bahan pangan pokok di seluruh wilayah Indonesia. “Semua harus turun mengecek ke distributor, importir dan lain-lain. Kalau kita turun, tentu memberi warning,” ujar Mentan SYL.
Bukan cuma memantau, Mentan SYL juga menginstruksikan setiap PIC untuk memberitakan kegiatan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, “Jangan lebih cepat media datang ke pasar, tanpa didampingi otoritas di wilayah terkait.”
Sementara Kepala Badan Penyiluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagai upaya mendeteksi peringatan dini atau early warning system (ews) ketersediaan pangan nasional.
“Kami bentuk Satgas Pangan Tingkat Nasional, khususnya wilayah Jawa Barat. Mereka bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan. Jika ada data warna merah, harus ada penyusunan strategi dan rekomendasi treatment Pemerintah”, imbuh Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Geraldo Adinugra, Anggota Tim Satgas Pangan Polbangtan YOMA yang bertugas melakukan sidak di Pasar Kota Banjar, Jawa Barat bersama dengan Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Banjar menemui bahwa kondisi pangan Kota Banjar sangat aman dan tercatat tidak ada yang defisit.
“Ketersediaan 12 komoditas strategis di Kota Banjar, Jawa Barat dalam kondisi aman dan mencukupi, tidak ada yang defisit. Stok (neraca) untuk seluruh komoditas berada di atas 1 Ton,” terang Geraldo.
Sementara harga sebagain besar komoditas juga tercatat masih ajeg, tidak mengalami fluktuasi. “Untuk harganya, sebagian besar komoditas strategis masih sama seperti minggu lalu, akan tetapi ada jg yg mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu komoditas Cabai Rawit yg pd minggu lalu berkisar Rp 65.000/kg, saat ini harganya menjadi berkisar Rp 50.000/kg,” lapornya.
Ditambahkan oleh Maya Triwagia, Kabid Ketahanan Pangan, bahwa keamanan stok dan kestabilan harga komoditas pangan di Kota Banjar akan terus dipantau dan dijaga sepanjang waktu, tidak hanya jelang Ramadhan saja.
“Stok yang aman yaitu ada diangka 1 Ton pada setiap komoditas kami yakin akan makin kukuh, terutama stok beras karena bulan ini akan ada panen raya padi seluas 500 hektar. Kami prediksi ini akan sangat aman untuk stok selama bulan Ramadan dan menghadapi Idul Fitri nanti,” ujar Maya.
Sedangkan untuk menjaga kestabilan harga komoditas strategis, lanjut Maya, akan dilakukan kegiatan Gelar Pangan Murah, seperti “Jumpa Hati” (Jum’at Pasar Hasil Tani) di Komplek Perkantoran Purwaharja yg sudah dilaunching pd tgl 17 Februari 2023 dan akan dirutinkan setiap hari Jum’at pada awal bulan, “Selain itu besok tgl 4-5 Maret 2023 akan dilaksanakan Pasar Murah bekerjasama dengan Bank Indonesia di Taman Kota Banjar. Biasanya pada saat menjelang Hari Besar Keagamaan (Idul Fitri, Idul Adha, Natal) juga akan dilaksanakan Operasi Pasar oleh Satgas Pangan,” imbuhnya.
Maya juga berharap suatu saat, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar dapat melakukan kolaborasi dg Polbangtan Yoma utk mengadakan Pasar Murah dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan di wilayahnya.
Kontributor: Geraldo A. Rimartin
RILIS BPPSDMP – 2 Maret 2023 (HUMAS/230)