WUJUDKAN DESA MANDIRI PANGAN DI YOGYAKARTA KEMENTAN DUKUNG PROGRAM LUMBUNG MATARAMAN

 

Kementerian Pertanian kerap menggaungkan semangat “Jaga Pangan, Jaga Masa Depan” sebagai bentuk komitmen untuk ketahanan pangan Indonesia. Secara konsisten, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak semua pihak berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Ia meminta setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung pangan, melalui peningkatan produksi pangan lokal.

Menurutnya, penguatan lumbung pangan tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pangan nasional. Namun juga untuk meningkatkan perekonomian nasional.

“Salah satu yang bisa dilakukan adalah jaga panganmu. Pangan ini yang paling penting. Kalau makananmu belum beres, apa yang bisa terjadi? Jangan biarkan kekacauan ini terjadi di generasimu, anak-anakku,” kata Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDM), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SDM pertanian memegang peran kunci dalam penguatan lumbung pangan.

“Kalau sumber daya manusia pertanian sudah profesional, mandiri, berjiwa entrepreneur, cita-cita kita menjadi lumbung pangan dunia pasti tidak akan mimpi tetapi pasti tercapai,” kata Dedi.

Selaras dengan Program Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta turut berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya. Salah satunya melalui program Lumbung Mataraman di Kalurahan Bendung, Semin, Gunungkidul.

 

Diresmikan langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, Lumbung Mataraman merupakan program ketahanan pangan yang dijalankan dengan konsep pertanian terpadu yaitu di satu lokasi ada berbagai kegiatan mulai dari pertanian, peternakan dan lain sebagainya.

lokasi dari lumbung berada di sisi selatan Balai Kalurahan Semin. Total luasan lahan yang dipakai mencapai 18.000 meter persegi

“Setelah kelurahan Semin akan ada kelurahan lain yang akan menjadi Lumbung Mataraman. Selain itu, kami juga sudah menyediakan 35 ribu hektar lahan yang pasti ada untuk pertanian, sehingga ketahanan pangan di DIY terjamin,” ungkap Sri Sultan.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Soegeng Poerwanto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY, pada tahun 2022 ini ada 2 unit Lumbung Mataraman yang telah dikembangkan, dan pada tahun 2023 mendatang akan ada 3 lokasi tambahan.

Soegeng menambahkan bahwa program Lumbung Mataraman ini merupakan pengkolaborasian antara Integrated Farming dan Corpoamrate Farming untuk membangkitkan ekonomi masyarakat melalaui peran pertanian.

“Pertanian masih menjadi sektor basic di DIY. Kegiatan pertanian akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi pelakuknya,” ungkapnya.

Hadir mewakili BPPSDMP Kementerian Pertanian yaitu Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto turut mendukung program Lumbung Mataraman tersebut. Dukungan tersebut diwujudkan dengan penerjunan Mahasiswa ke lokasi untuk mendampingi petani melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Ada Mahasiswa kami yang juga diterjunkan ke lokasi melalui program MBKM guna mendampingi petani sekitar. Pendampingan yang dilakukan mulai dari aspek budidaya, pengolahan hasil, hingga pendampingan usaha tani,” rinci Bambang.

Melalui program MBKM tersebut, Bambang berharap baik mahasiswa dan petani bisa merasakan dampak positif pendampingan terhadap perwujudan Desa Mandiri Pangan.

Selain acara peresmian Lumbung Mataraman, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman alpukat sebanyak 2000 batang, penyerahan alsintan berupa cultivator, hand tractor rotary, power thresher multiguna, dan corn sheller.

Leave a Reply

Skip to content