Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Komando Strategis Pertanian (Kostratani) Purworejo menyatakan siap untuk menjadi pusat data dan informasi pertanian di Indonesia. Hal ini menyusul target yang diberikan oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, soal program satu data untuk sektor pertanian.
“Program Kostratani digagas oleh Menteri Pertanian SYL, dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP, salah satunya sebagai Pusat Data dan Informasi Pertanian,” ujar Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam keterangan yang diterima, Sabtu (12/9/2020).
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) bersama Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Laporan Utama Kementerian Pertanian di Kantor Dinas Pertanian untuk membahas Kostratani ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan sinergi peran teman-teman BPP dan Dinas Pertanian, hingga 16 BPP sebagai Agriculture Operation Room (AOR) telah terhubung dengan dengan Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian”, ucap Pak Irwan Johan Sumarno, Kepala Bagian Umum, Polbangtan YoMa.
Petugas akan memasukkan data pertanian melalui aplikasi yang sudah diberikan. Sehingga, data pertanian yang masuk ke aplikasi telah terintegrasi.
Data yang disetor oleh Petugas Data PPL BPP melalui aplikasi Laporan Utama, akan di terima oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian. Sebagai wali data, Pusdatin akan mengolah data dan informasi tersebut sebagai bahan kebijakan Pemerintah Pusat untuk sektor pertanian.
“Kami sangat mengharapkan kontribusi dan dukungan kinerja BPP seluruh Indonesia yang saat ini sangat dioptimalkan perannya sebagai ujung tombak program strategis Kementerian Pertanian,” ujar Ananti Yekti, Wakil Direktur I Polbangtan Yoma pada Rakor.