Gelar Workshop Penguatan Karakter dan Kedisiplinan Mahasiswa, Polbangtan Siapkan SDM Pertanian Berkualitas

Menyongsong era Indonesia Emas 2045 atau bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka, Indonesia diproyeksikan akan menuai bonus demografi. Peluang ini mesti dioptimalkan, salah satunya dengan memperkuat pendidikan karakter bagi generasi muda penerus bangsa. Menyikapi hal tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menggelar kegiatan Workshop Penguatan Karakter dan Kedisiplinan Mahasiswa yang diikuti oleh seluruh jajaran pembina mahasiswa, pembina asrama, dan pendamping unit kegiatan mahasiswa.

Pembinaan karakter yang menjadi salah satu ciri khas dari pendidikan vokasi sebagai modal penting dalam menciptakan sumberdaya manusia yang unggul, seperti yang diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai ‘lumbung pangan dunia’.

“Kita dituntut untuk menyediakan SDM pertanian Indonesia yang unggul, profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. Syarat utamanya memiliki pengetahuan, jejaring, jiwa wirausaha, didukung pembinaan karakter di perguruan tinggi melalui pendidikan vokasi pertanian,” kata Mentan SYL.

Hal senada turut diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. Menurutnya ada enam kategori yang harus dipenuhi oleh SDM yaitu pengetahuan, jejaring, jiwa wirausaha, learning ability, softskill dan agama didukung pembinaan karakter di perguruan tinggi.

Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan YOMA, saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa penguatan karakter bagi mahasiswa Polbangtan YOMA yang dilakukan melalui pendidikan sangat penting dilakukan pada era sekarang. Karakter yang berintegritas, sambung Bambang, akan menjadi salah satu keunggulan sekaligus amunisi lulusan Polbangtan YOMA untuk bersaing di dunia luar.

“Jati diri, mentalitas, integritas, etos dan budi pekerti dari Mahasiswa Polbangtan YOMA harus kita bentuk dan asah. Pendidikan Karakter harus menjadi bagian dari transformasi pendidikan vokasi pertanian. Karena karakter yang kuat inilah nantinya akan menjadi bekal para lulusan untuk menjadi SDM yang berdaya saing, mampu menjadi champion di masyarakat,” ujarnya.

Bambang juga berpesan agar sistem boarding school yang diterapkan di Polbangtan YOMA dapat dioptimalkan sebagai sarana pembentukan dan penguatan karakter mahasiswa. “Dengan sistem boarding ini mahasiswa dapat kita pantau dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Selain menjalankan aktivitas rutin perkuliahan, ayo kita fasilitasi mahasiswa dengan berbagai kegiatan intrakampus dan ekstrakampus yang bermanfaat, yang mampu mengasah soft skill mereka,” tandasnya.

Pada kegiatan tersebut turut hadir Eko Budi Wahyono, Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) yang bertindak sebagai narasumber. Eko berbagi pengalaman mengenai tatakelola kehidupan kampus di universitas yang diampunya. Menurutnya, sebagai penyelenggara pendidikan dengan label sekolah kedinasan menjadikan Polbangtan YOMA maupun STPN mempunyai kekhasan dalam membentuk karakter mahasiswa.

“Label Sekolah Kedinasan dengan Mahasiswa yang difasilitasi penuh oleh negara ini membuat kita punya ciri khas tersendiri dalam membentuk mahasiswa. Mahasiswa kedinasan tereknal dengan ciri khas kepatuhannya, yang jadi PR terbesar kita adalah bagaimana membentuk karakter mahasiswa yang punya daya juang kuat, kreatif, dan ekspresif,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut juga dihadirkan para alumni Polbangtan YOMA yang berkesemapatan memberikan testimoni dan masukan sebagai bahan perbaikan tatakelola kehidupan mahasiswa. Selain itu juga dilakukan sosialisasi mengenai tracer study bagi alumni yang bermanfaat untuk melacak sebaran alumni Polbangtan YOMA sekaligus sebagai ajang untuk memperkuat ikatan antar alumni.

Leave a Reply

Skip to content