Peserta International Symphosium 2021 SEAVEG, Diajak Keliling Tinjau Produksi Jamu Mitra DUDI Kementan

Rangakaian acara International Symphosium 2021 SEAVEG telah resmi ditutup pada Jumat (19/11) petang lalu. Namun sebagai salah satu rangakian penutupan, peserta diajak kunjungi salah satu perusahaan Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma Kementan.

Menurut Bambang Sudarmanto selaku Direktur Polbangtan YoMa, kunjungan ini selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan SEAVEG, juga merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk memperkuat kolaborasi antar pihak.

“Peserta simposium yang memiliki beragam latar belakang mulai dari peneliti, akademia, hingga pengambil kebijakan kami fasilitasi untuk meninjau salah satu mita DUDI kami. Harapannya melalui kunjungan ini nantinya akan terjaring ide-ide pengembangan di bidang biofarmaka,” terangnya.

Para peserta ini diajak berkeliling PT Naturindo Fresh yang merupakan salah satu perusahan pengolahan biofarmaka mitra Polbangtan YoMa. Dalam kunjungan tersebut peserta disambut langsung oleh Duana Candradewi selaku Manager Produksi.

Duana menjelaskan kepada peserta mengenai penanganan penerimaan bahan baku, proses sortir, pengolahan, hingga produk siap dipasarkan.

“Proses awal yaitu Incoming, bahan kami periksa dan timbang dengan teliti. Kemudian masuk tahap sortir. Dilanjutkan dengan tahap pengolahan, melalui perebusan yang kemudian di evaporasi untuk mendapatkan ekstrak, dan kemudian dilakukan mixing dengan bahan lain. Masih ada proses pengeringan dan penghalusan hingga nantinya menjadi produk serbuk yang siap dikemas dalam kapsul,” rinci Duana.

Lebih lanjut Duana juga menerangkan bahwa pihaknya merasakan keuntungan dengan menjadi Mitra DUDI kementan. Pasalnya, melalui kerjasama ini pihaknya mendapat kesempatan untuk dapat mempromosikan perusahannya kepada masyarakat luas.

“dengan menjadi Mitra DUDI Kementan kami mendapat eksposur lebih, sehingga meningkatkan branding kami juga,” akunya.

Kerjasama ini tentunya tidak hanya menguntungkan salah satu pihak. Menurut Hermawan, selakua Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Polbangtan YoMa mengatakan bahwa sebagai penyelenggara sekolah vokasi pertanian, Polbangtan YoMa merasa sangat terbantu dengan kehadiran DUDI ini.

“Mahasiswa kami adalh mahasiswa vokasi yang harus lebih banyak praktek langsung daripada mendapat teori kelas. Dan mita DUDI menyediakan tempat untuk itu, untuk belajar, praktek, dan mengeksplorasi diri,” kata Hermawan.

Hal ini senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang senantiasa mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa pelibatan DUDI merupakan hal yang penting untuk mendukung tercipatanya job seeker dan job creator yang handal.

“Libatkan DUDI mulai dari penyusunan kurikulum, proses pembelajaran, praktik kerja, magang, maupun tahapan lainnya. Agar lulusan Polbangtan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan DUDI,” pesan Dedi. Pada kunjungan tersebut peserta simposium terlihat antusias memperhatikan penjelasan dari narasumber. Banyak pertanyaan seputar cara penanganan dan potensi bisnis tanaman biofarmaka.

Leave a Reply

Skip to content