Petani Harus Kuasai Teknologi, Kementan Fasilitasi Alsintan

Pentingnya penguasaan teknologi pada sektor pertanian sudah tidak dapat dielakkan lagi. Pasalnya, saat ini pertanian dituntut untuk terus menguntungkan dan diandalkan menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa ditengah kondisi pandemi Covid yang terus berlangsung.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan bahwa saat ini Indonesia suah memasuki era 4.0 di mana teknologi sudah diterapkan di berbagai sektor termasuk pertanian.

“Oleh karena itu, semua SDM pertanian yang terlibat harus bisa memanfaatkan teknologi agar produktivitas pertanian terus terjaga bahkan meningkat. Kita menjadi tumpuan bangsa untuk saat ini, tidak boleh lengah,” pesan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mangatakan bahwa penggunaan teknologi dapat maksimal hanya mungkin jika kualitas SDM mumpuni.

“Saya bisa katakan, dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian, 50% merupakan kontribusi dari SDM yang unggul dan berkualitas, 25% lainnya merupakan hasil dari penerapan inovasi teknologi dan penyedian sarana prasarana, 25% lainnya merupakan hasil peraturan dan kebijakan yang berpihak pada petani,” papar Dedi.

Sebagai wujud komitmen Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produktivitas pertanian salah satunya dengan fasilitasi alsintan kepada petani. Melalui kegiatan pendampingan petani yang diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), Kementan memberikan fasilitas alsintan kepada petani Teras, Kabupaten Boyolali.

Geraldo A. Rimartin, salah satu Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa alsintan berupa traktor tangan dan rice transplanter telah diserah terimakan kepada kelompok tani Desa Teras oleh Kementan melalui pihaknya.

Geraldo menambahkan bahwa fasilitasi ini merupakan bentuk dukungan Kementan untuk mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian. Pemanfaatan alsintan ini akan meningkatkan efisiensi pertanian. Penerapan teknologi otomatis akan berdampak pada efisiensi biaya input.

“Traktor tangan dan Rice transplanter merupakan alat mesin pertanian yang berfungsi mempermudah petani untuk mengolah tanah dan penanaman padi secara otomatis, sehingga dapat memperingan pekerjaan petani dan menghemat kebutuhan SDM, yang artinya juga akan menekan biaya input, sehingga dapat mengungkit keuntungan produksi yang lebih tinggi” terangnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa kegiatan tidak berhenti pada tahap fasilitasi saja, namun akan ada kegiatan lanjutan.

“Bekerjasama dengan penyuluh setempat, Alumni yang kami terjunkan dalam kegiatan pendampingan ini tentu akan mendampingi petani untuk mengoperasikan alat tersebut dan melakukan monitoring rutin,” tambah Geraldo.

Penyerahan fasilitasi alsintan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Boyolali, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Boyolali, serta pejabat Dinas terkait. Marsono, Ketua DPRD Boyolali, mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementeri Pertanian ini

“Apa yang telah dilakukan kementerian pertanian ini sangat kami apresiasi. kekurangan SDM dalam pertanian memang salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan teknologi Alsintan ini untuk menjaga bahkan meningkatkan produktivitas,” ujar Marsono.

Pada akhir acara, Jihanto, Kepala Dinas Pertanian Boyolali berpesan kepada seluruh anggota yang hadir agar menjaga dan memanfaatkan fasilitasn alsintan tersebut dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan.

Source: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc

Leave a Reply

Skip to content