Bukti Pertanian Menjanjikan, Kementan Motivasi Milenial Jadi Agropreneur

Sejumlah petani dari Kabupaten Banjarnegara mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar di Surya Yudha Park. Bimtek tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bimtek hasil kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro yang dilaksanakan oleh Politeknik Pembangunan Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa)

Mengusung materi tentang Berbisnis melalui Pertanian Kreatif, Petani Milenial dan Penyuluh yang hadir diberikan motivasi agar tumbuh menjadi agropreneur muda. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pada berbagai kesempatan selalu mengajak generasi muda untuk meningkatkan potensi serta kemampuannya dalam sektor pertanian.

“Pertanian itu sexy, pertanian itu potensial, pertanian itu menjanjikan, maka kalian harus bangga jika bisa menjadi petani serta enterpreneur muda di sektor pertanian,” Kata SYL.

Menyambung Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa pada saat ini memang perlu diupayakan transformasi pertanian, dari yang semua hanya kebiasaan tanam, petik, jual, kini harus dialihkan ke agrobisnis yang bisa menghasilkan lebih banyak duit.

Bimtek kali ini menghadirkan Amrulloh, pemilik usaha Kampung Gagot Eduwisata Agro sebagai Narasumber. Sosok yang biasa disapa Arul ini tidak hanya berbagi mengenai kisah sukses usahanya, namun juga memotivasi para peserta bimtek untuk berani terjun menjadi agropreneur.

“Menjadi pengusaha adalah pekerjaan yang paling menjanjikan. Survei menunjukkan bahwa hanya 1% manusia di dunia yang hidup kaya, dan 74% dari 1% itu berprofesi sebagai pengusaha. Untuk menjadi bagian 1% itu yang anda perlukan hanya keberanian dan pola pikir yang kuat,” ujar Arul.

Lebih lanjut Arul menyampaikan bahwa peluang bisnis yang paling menjanjikan di Indonesia adalah bisnis pertanian. Dari seluruh rantai kegiatan pertanian, semuanya bernilai bisnis.

“Sudah saatnya pertanian kini menjadi pedoman hidup, bukan hanya sarana hidup. Semua segi kegiatan yang menyangkut pertanian adalah bisnis. Anda baru menanam saja sudah bisa dibisniskan menjadi wisata, saat panen jelas sudah jadi bisnis, hasil panen yang diolah makin menjadi bisnis. Jadi kenapa anda ragu menjadi pebisnis bidang pertanian,” ujar pemilik Gagot Eduwisata Agro sekaligus founder Warung Tani Indonesia ini.

Menurut Arul untuk dapat meraup keuntungan juga perlu adanya sentuhan kreatifitas, karena kreatifitas yang dibalut dengan rasa menbuahkan nilai yang tak terhingga.

Mendukung hal tersebut, Wakil Direktur II Polbangtan YoMa yang menghadiri kegiatan secara langsung menyampaikan pentingnya melakukan identifikasi komoditas pertanian unggulan atau ciri khusus komoditas yang dihasilkan Kabupaten Banjarnegara.

“Daerah lain boleh punya komoditas yang sama dengan anda tapi yang terpenting produk petani Kabupaten Banjarnegara harus punya ciri khas agar dapat bersaing di pasaran. Sama-sama punya bawang putih, tapi hasil disini lebih super atau awet disimpan itu sudah jadi pembeda,” pesan Akimi.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Totok Setya Winarna menyampaikan apresiasi atas diselenggerakannya Bimtek tersebut. Totok menyampaikan bahwa bidang pertanian di daerahya sudah semakin maju, contohnya sudah bisa melakukan ekspor Bawang Putih dan Lada Putih, serta turut melahirkan Petani Milenial bernama Riza Azyumarridha Azra dengan inovasi Tepung Mocaf-nya. Meskipun demikian menurutnya tetap diperlukan pembinaan SDM agar dapat mengelola SDA yg ada di Kab. Banjarnegara dengan sebaik-baiknya.

Source: Geraldo A. Rimartin, S.TP, M.Sc

Leave a Reply

Skip to content