Gara-gara ini, Badan Karantina Pertanian Semarang Kunjungi Polbangtan YoMa

Rombongan Pegawai Badan Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Semarang melakukan kunjungan studi banding ke Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) pada Rabu (22/9) sore lalu. Kunjungan yang dipimpin oleh Juni Misliana ini bermaksud untuk bertukar ilmu mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang diterapkan di Polbangtan YoMa.

Pada Awal Bulan September lalu, Polbangtan YoMa menjadi salah satu dari 7 Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang berhasil meraih sertifikasi SNI/ISO 37001:2016 tentang SMAP. Hal tersebut yang mendasari BKP Kelas I Semarang berminat untuk melakukan studi banding.

“Kami ingin melihat langsung bagaimana implementasi ISO SMAP dan bagaimana cara Polbangtan YoMa menyusun laporan keunagan terkait implementasi SMAP ini, karena seperti kita ketahui kegiatan yang paling beresiko terhadap penyuapan adalah kegiatan pengadaan barang jasa,” kata Juni.

Disambut langsung oleh Kepala Unit Penjaminan Mutu Polbangtan Yoma Kampus Yogyakarta dan Kampus Magelang, Siti Astuti dan Yudiani Rina Kusuma, rombongan studi banding tersebut diberikan paparan mengenai implementasi SNI/ISO 37001:2016 di lingkungan Polbangtan YoMa.

“Sejak tahun 2015 kami telah menerapkan ISO 9001:2015 kemudian padata tahun ini kami berhasil mendapatkan sertifikat ISO 37001:2016 setelah melalui proses yang cukup panjang,” terang Rina.

Siti Astuti menambahkan bahwa untuk menerapkan SMAP di lingkungan Polbangtan YoMa, langkah awal yang dilakukan pihaknya yaitu dengan melakukan analisis resiko yang ada pada kegiatan utama lembaga yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi kemudia diinventarisir isu-isu apa saja yang berpotensi ada celah penyuapan.

“analisis resiko penting dilakukan agar kita dapat menutup semua celah. Selian itu pemberlakuan SOP yang diturunkan dalam Juklak dan Jukni kegiatan merupakan salah satu faktor pengontrol dan antisipasi tindak penyuapan,” rinci Siti.

Penggunaan Aplikasi Pelayanan Publik khususnya di bidang keuangan seperti SUPERADMIN di Polbangtan YoMa juga diakui sebagai salah satu penunjang kegiatan pengendalian penyuapan. Melalui aplikasi tersebut pejabat keuangan dapat mengontrol arus keuangan lembaga secara real time dan akurat.

Kegiatan Pengendalian Penyuapan di lingungan Kementerian Pertanian memang telah menjadi salah satu perhatian khusus dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya perilaku suap dan korupsi adalah musuh bersama sehingga norma-norma yang baik harus dijaga dan diteruskan.

“Capaian prsetasi seperti WTP yang sudah diraih Kementan harus dijaga bersama, tidak cukup oleh Menteri, Irjen, dan Dirjen, tetapi harus bersifat komunal. Untuk menjaganya harus menghadirkan leadership dan behaviour, pikiran, hati, dan integritas,” kata SYL

Sementara, Kepala badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menghimbau seluruh unit kerja di bawah koordinasinya agar menjalankan pemerintahan yang bersih dan transparan salah satunya dengan menerapkan SNI/ISO 37001:2016 di lingkungan kerjanya.

Rombongan BKP Kelas 1 Semarang mengapresiasi implementasi SMAP yang telah dilakukan oleh Polbangtan YoMa. Juni berharap pihaknya dapat mengikuti jejak baik yang telah berhasil dilakukan oleh Polbangtan YoMa.

Leave a Reply

Skip to content